REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mulai melaksanakan vaksinasi booster dengan sasaran tidak hanya kelompok rentan yakni lansia, namun juga tenaga pendidik hingga pelayan publik seperti ASN. Vaksinasi ini dimulai dengan dilaksanakannya kick off di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, Kamis (13/1).
"Lansia jadi skala prioritas kita dan mereka yang punya komorbid. Lansia ini ada yang di pemerintah, termasuk abdi dalem yang sudah sepuh," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembayun Setyaningastutie di JEC, Bantul, Kamis (13/1).
Pembayun mengatakan, kick off ini digelar selama tiga hari hingga 15 Januari 2022 nanti. Ditargetkan lima ribu orang yang menerima vaksin booster selama tiga hari pelaksanaan kick off ini.
"Target sekitar lima ribu (orang yang tervaksin), satu hari diharapkan bisa lebih dari 1.500 (orang)," tambahnya.
Vaksin yang digunakan untuk booster terdiri dari vaksin Pfizer dan AstraZeneca. Jenis vaksin ini diberikan untuk booster dikarenakan akan memasuki masa kedaluwarsa atau expired date (ED).
"AstraZeneca kita itu mau expired tanggal 21 Januari, itu kalau tidak dikebut, tidak akan terkejar. Kita tidak mau lagi ada vaksin yang expired di DIY," ujar Pembayun.
Pembayun menyebut, vaksin AstraZeneca yang segera kedaluwarsa mencapai 30 ribu dosis. Booster yang juga menyasar tenaga pendidik dan ASN, kata Pembayun, untuk menghabiskan segera vaksin yang akan masuk masa kedaluwarsa.
"Sebenarnya ASN itu lebih ke arah guru dan tenaga pendidik yang kita sasar. Guru dan tendik itu sekitar 16 ribu orang yang sasaran kita, tapi sudah diskrining sekitar 13 ribu orang," jelasnya.
Setelah kick off ini, vaksinasi booster juga diikuti pelaksanaan di kabupaten/kota se-DIY. Vaksinasi booster dilayani di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan sentra-sentra vaksinasi yang sudah disediakan pemerintah.
"Seharusnya memang booster dilakukan di fasyankes pemerintah, tetapi kalau kita melihat kemampuan fasyankes pemerintah maka Pemda DIY melalui Dinkes DIY ini sifatnya membantu. Kita tetap dengan rumah sakit termasuk rumah sakit di kabupaten/kota juga bergerak bersama," kata Pembayun.
Penerima booster sendiri merupakan mereka yang sudah memenuhi syarat yakni sudah menerima dosis lengkap atau dua kali suntikan vaksin. Pemberian booster sendiri dilakukan enam bulan setelah menerima dosis kedua.
"Kita menyertakan teman-teman ASN untuk di-booster. Tapi prioritas tetap lansia dan yang ada komorbid," kata Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, menegaskan.
Ia menyebut, sasaran prioritas lansia dan mereka yang memiliki komorbid ini dikarenakan lebih berisiko terpapar Covid-19. Terlebih dengan sudah ditemukannya varian baru Covid-19 yang lebih cepat menyebar seperti Omicron.
"Beberapa kali teleconference dengan Jakarta (pemerintah pusat), memang varian baru ini lebih banyak berisiko bagi yamg lansia dan komorbid," ujarnya.