REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mendapatkan kunjungan kerja dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI yang juga salah satu dari Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhadjir Effendy, pada Selasa (25/1).
Acara kunjungan tersebut disambut langsung oleh Rektor UMS, Sofyan Anif, beserta jajarannya dan Badan Pengurus Harian (BPH) UMS, Dahlan Rais. Dalam kunjungan itu, Muhadjir Effendy meninjau langsung rusunawa atau calon asrama bagi peserta muktamirin yang telah rampung dibangun.
Selain itu, dia juga meninjau kesiapan UMS yang menjadi tuan rumah Muktamar ke-48 Muhammadiyah pada November mendatang. Muhadjir mengatakan, kunjungannya tersebut dalam kapasitasnya sebagai salah satu ketua PP Muhammadiyah, untuk meninjau kesiapan UMS yang menjadi tuan rumah Muktamar ke-48 Muhammadiyah pada November mendatang.
"Saya kemudian melihat rusunawa atau calon asrama untuk peserta muktamirin yang sudah selesai dibangun itu. Terdapat empat rusunawa, tiga di antaranya merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kondisinya sudah selesai, sangat bangus dan sangat layak untuk menjadi tempat menginap muktamirin," terang Muhadjir.
Selain mengunjungi rusunawa, Muhadjir Effendy juga meninjau Edutorium KH Ahmad Dahlan yang akan menjadi pusat kegiatan Muktamar ke-48 Muhammadiyah. Muhadjir menilai gedung Edutorium tersebut sangat bagus, futuristik, konstruksi sangat kokoh dan artistik, serta teknologi yang paling mutakhir dengan teknologi struktur ball join dari Jerman.
Ia juga optimistis dengan diselenggarakannya muktamar dan berharap dapat dilaksanakan secara luring. Untuk kelancaran acara itu, ia mengungkapkan sudah berkomunikasi dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Pada prinsipnya, lanjutnya, Wali Kota Solo sangat berharap muktamar dilaksanakan secara luring dan Pemerintah Kota Solo sudah siap untuk menyambut muktamar.
"Karena itu kami akan berupaya keras bagaimana nanti muktamar yang dilaksanakan di Solo akan berjalan secara maksimal. Ketika Covid-19 sudah tidak lagi jadi pandemi, tapi menjadi endemi. Nantinya muktamar tetap dapat dilaksanakan seperti sedia kala dengan sangat meriah karena pengembira akan berkunjung ke Solo untuk ikut memeriahkan dan mengembirakan muktamar Muhammadiyah," ujarnya.