REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Rapat Pleno Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta periode 2022-2026 menetapkan nama-nama bakal calon rektor terpilih. Ada 13 nama yang dipastikan mengikuti tahapan lanjutan setelah lolos proses pemilihan.
Pemilihan sendiri telah digelar serentak di delapan fakultas yang menjadi lokasi pemungutan suara. Ketua Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII 2022-2026, Dr Masduki mengatakan, pelaksanaan penjaringan dapat berjalan baik dan lancar.
Tingkat partisipasi pemilih dalam penjaringan naik dari 72 jadi 84 persen dengan total pemilih 894 dari 1.065 Daftar Pemilih Tetap (DPT). Mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19, protokol kesehatan memang diberlakukan secara ketat.
"Kita wajibkan semua panitia yang terlibat untuk tes antigen sebelum bertugas. Pemilih juga kita minta cek suhu tubuh ketika masuk dan ke luar dari TPS, serta wajib memakai masker dan tidak berlama-lama di tempat pemilihan," kata Masduki, Kamis (27/1).
Mengacu dari peraturan yang telah ditetapkan, setiap fakultas yang memiliki bakal calon lebih dari lima dan yang maju ke tahap universitas ada dua calon. Jika nama bakal calon hanya lima orang atau kurang, maka cuma ada satu nama yang akan maju.
Setelah proses penjaringan, tidak ada kejadian harus dilakukan pemilihan ulang, hanya satu tahapan pemilihan langsung menghasilkan 13 nama. Dari lima fakultas masing-masing dua nama, sedangkan tiga fakultas lainnya masing-masing satu nama.
"Dengan kata lain tidak ada angka yang sama. Secara agregat, artinya proses pemilihannya berlangsung lancar," ujar Masduki.
Masduki berharap, civitas akademika terdaftar sebagai pemilih tetap datang lagi ke TPS pada 31 januari 2022 untuk menunjukkan cintanya kepada UII. Datang ke TPS bukan terpaksa, tapi karena komitmen dan keinginan berkontribusi bagi kemajuan UII.
Profil pemimpin UII hendaknya mampu memimpin universitas bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan ke depannya. Untuk itu, harusnya pemilih mencermati profil calon-calon, melakukan digital tracking, sebelum menentukan pilihan. "Harapannya, ini dapat menciptakan pemilih yang cerdas dan rasional," katanya.
Prof Budi Agus Riswandi dan Dr Rohidin meraih suara terbanyak di Fakultas Hukum. Fakultas Bisnis dan Ekonomika Prof Jaka Sriyana dan Dr Zaenal Arifin. Fakultas Kedokteran dan Fakultas Psikologi & Ilmu Sosial Budaya Dr Isnatin Miladiyah dan Dr Fuad Nashori.
Fakultas Ilmu Agama Islam Dr Nur Kholis. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Eko Siswoyo dan Dr Ilya Fadjar. FMIPA Prof Riyanto dan Prof Yandi Syukri. Suara terbanyak dari Fakultas Teknologi Industri diperoleh Prof Fathul Wahid dan Prof Hari Purnomo.