REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih, mengunjungi korban luka maupun korban meninggal dunia karena kecelakaan bus di Jalan Imogiri-Dlingo, Dusun Kedungbuweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul, DIY.
"Kita semuanya turut berbela sungkawa atas musibah yang hari ini terjadi di Jalan Imogiri-Dlingo tepatnya di Bukit Bego," kata Bupati didampingi Kepala Dinas Kesehatan Bantul di sela mengunjungi korban bus maut di RSUD Panembahan Senopati, Ahad (6/2) malam.
Bus pariwisata yang membawa rombongan wisatawan asal Sukoharjo Jawa Tengah tersebut terdapat 47 penumpang beserta sopir. Bus mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal karena menghantam tebing di sebelah utara saat menurun di sekitar Bukit Bego Imogiri Bantul.
Sebanyak 13 orang termasuk sopir meninggal dunia dan dibawa ke RSUD Panembahan Senopati tujuh orang, RS PKU Muhammadiyah Bantul lima orang, dan RS Nur Hidayah satu orang. Sedangkan 34 orang luka juga dirawat di tiga rumah sakit wilayah Bantul tersebut.
"Dan atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bantul kami merasa kehilangan dan ikut berbela sungkawa, mudah-mudahan korban yang meninggal ini diterima di sisi Allah, diampuni segala dosanya," kata bupati.
Bupati mengatakan, pemerintah daerah bersama tiga rumah sakit tersebut akan berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik kepada korban meninggal, maupun penumpang yang selamat dalam kecelakaan bus pariwisata tersebut.
"Dan hari ini kita berada di RS Panembahan Senopati Bantul yang sedang melanjutkan perawatan bagi pasien yang mengalami kecelakaan lalu lintas, semuanya akan dibiayai dengan asuransi Jasa Raharja," ujarnya.
Bupati mengatakan, sementara untuk biaya pemulangan sampai ke Sukoharjo akan diurus dan dibiayai oleh Pemda Bantul termasuk yang selamat akan juga diantar ke rumah masing masing.
Kecelakaan itu berawal saat bus melaju dari arah timur ke barat, saat di turunan Bukit Bego tiba-tiba melaju tidak terkendali menghindar ke kanan karena ada mobil yang melaju pelan searah di depannya, karena bus oleng tidak terkendali maka menabrak tebing di utara jalan, dan terjadilah kecelakaan lalu lintas tunggal.