REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan PT Biotis Pharmaceuticals mampu melalui seluruh proses uji klinis. Pada tahap pertama, vaksin Merah Putih Unair diujicobakan terhadap 90 relawan yang menjadi subjek penelitian.
Vaksin tersebut disuntikan dua dosis dengan interval waktu 28 hari. "Insya Allah, ikhtiar ini akan membuahkan hasil terbaik. Semoga semua berjalan lancar, tidak ada kendala berarti dalam uji coba sehingga keberadaan vaksin ini dapat meredam lonjakan Covid-19," kata Khofifah di Surabaya, Rabu (9/2).
Khofifah berharap selanjutnya vaksin Merah Putih memperoleh persetujuan dan pengakuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi yang menetapkan vaksin Merah Putih sebagai program super prioritas pemerintah.
Dijelaskan, vaksin Merah Putih dikembangkan dengan platform inactive virus atau virus yang tidak aktif. Ia merinci, uji klinis vaksin Merah Putih Unair fase I dilakukan pada 9 Februari hingga 8 Maret 2022.
Selanjutnya uji klinis fase II akan dilakukan pada 11 Maret hingga 11 April 2022, dan uji klinis fase III akan dijadwalkan setelah lolos fase II. Secara keilmuan, paparnya, Unair terus melakukan berbagai ikhtiar agar vaksin Merah Putih yang dikembangkannya bisa benar-benar membawa dampak signifikan dalam pengendalian Covid-19.
Khofifah yang juga menjabat ketua Ikatan Alumni Unair itu pun berharap jaringan alumni yang tersebar di berbagai penjuru negeri dan dunia bisa turut mengabarkan keberadaan vaksin Merah Putih agar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia bahkan dunia.
"Kami semua bangga dengan Unair yang punya komitmen kuat memberikan persembahan terbaik bagi negeri ini. Apalagi dapat memberikan perlindungan dan keselamatan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia," ujar Khofifah.