REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta terus meningkatkan sumbangsih dalam penanganan Covid-19. Selain memiliki satu dari empat fasilitas isolasi terpusat (isoter) di Sleman, Unisa sedang bersiap membuka Gerai Vaksinasi.
Rektor Unisa, Warsiti, menyampaikan apresiasi atas kerja sama selama ini dengan Polda DIY dalam penanganan dan pencegahan Covid-19. Yang mana, sudah dimulai sejak vaksinasi Covid-19 tahap kedua lalu dengan jumlah mencapai 6.000 dosis.
Kolaborasi itu dilanjutkan lewat pelaksanaan vaksinasi booster sejumlah 3.000 dosis yang dilaksanakan mulai 7-9 Maret 2022. Setelah ini, kerja sama ini akan diteruskan dengan segera melaksanakan kegiatan dalam bentuk Gerai Vaksinasi.
"Kami siap berkolaborasi dan kami melaksanakan kegiatan dalam bentuk Gerai Vaksinasi, setiap hari kami akan menerima vaksinasi bagi seluruh masyarakat, baik internal Unisa maupun masyarakat sekitar kampus Unisa," kata Warsiti.
Nantinya, ia menerangkan, masyarakat bisa mendapatkan vaksinasi tahap ketiga atau booster di Klinik Pratama Kampus Unisa. Warsiti berharap, Gerai Vaksinasi terus bisa meningkatkan capaian vaksinasi booster di DIY maupun di Indonesia.
"Gerai Vaksinasi akan melayani vaksinasi dosis kedua juga," ujar Warsiti. Unisa Yogyakarta sendiri kembali melaksanakan vaksinasi, yang kali ini diberikan untuk tahap ketiga atau booster.
Selain Rektor Unisa, vaksinasi tersebut dihadiri Kapolda DIY, Irjen Pol Asep Suhendar dan pejabat-pejabat utama Polda DIY. Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto menuturkan, untuk vaksinasi booster ini menargetkan 3.000 penerima vaksin dengan 1.000 penerima per harinya.
Secara serentak, vaksinasi ini dipimpin virtual Kapolri dari GOR BRI Jakarta Selatan. Ia melaporkan, perkembangan situasi pandemi terakhir di DIY penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.310 kasus, sehingga total kasus jadi 205.940 kasus. Sedangkan, penambahan kasus sembuh sebanyak 1.290 kasus di DIY.
Total kasus sembuh menjadi 165.870 kasus. Adapun penambahan kasus meninggal ada 16 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 5.510. Tingkat kesembuhan di DIY 80,54 persen, tingkat kematian 2,68 persen dengan positif rate 14,92 persen.
"Sampai saat ini, Polda DIY terus bersinergi dengan instansi-instansi samping dan beberapa pihak memaksimalkan pelaksanaan vaksin di Yogyakarta," kata Yuliyanto.