Selasa 05 Apr 2022 15:59 WIB

Sidak ke PT PPI, Ganjar: Pengiriman Minyak Goreng Masih Terkendala

Problem pengiriman minyak goreng dari kesiapan produsen dan lamanya perjalanan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas mengisi minyak goreng curah ke dalam jeriken pedagang pengecer (ilustrasi). Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melaksanakan pantauan ke PT Perusahaan Perdagangan Indonesi (PPI), di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (5/4/2022).
Foto: ANTARA/Fauzan
Petugas mengisi minyak goreng curah ke dalam jeriken pedagang pengecer (ilustrasi). Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melaksanakan pantauan ke PT Perusahaan Perdagangan Indonesi (PPI), di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (5/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Distribusi minyak goreng curah dari produsen ternyata juga masih menghadapi kendala berupa ketepatan waktu pengiriman. Selain itu kuota dan realisasi pengiriman juga belum seragam.

Setidaknya, problem ini ditemukan sendiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melaksanakan pantauan ke PT Perusahaan Perdagangan Indonesi (PPI), di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (5/4/2022).

Baca Juga

Dalam pantauan ini Ganjar sebenarnya ingin mengecek jatah minyak goreng curah alokasi Pemerintah Pusat untuk Jawa Tengah, yang dijadwalkan sudah tiba di gudang PT PPI di Semarang, pada tanggal 3- 4 April 2022. Namun sampai dengan hari ini, minyak goreng curah tersebut belum kunjung diterima.

"Padahal sesuai dengan rapat dengan pusat sebelumnya, stok itu akan tiba pada 3 atau 4 April 2022 sebanyak 3.000 ton," kata Ganjar.

Hari ini, lanjutnya, tangkinya masih kosong alias minyak goreng curah tersebut belum tiba. Maka gubernur pun segera mengonfirmasi PT PPI.

Kepada Ganjar, perwakilan PT PPI, Aby menjelaskan memang ada keterlambatan pengiriman minyak goreng dari Kalimantan ke Jawa Tengah dan rencana kiriman minyak goreng curah baru akan tiba Rabu (6/4/2022), esok. Ia beralasan, problemnya memang dari kesiapan produsen serta lamanya perjalanan dari Kalimantan ke Semarang.

"Besok pun minyak goring curah yang datang pun hanya sekitar 2.600 ton," tambah Aby.

Ganjar protes

Mendengar penjelasan ini, Ganjar pun langsung protes. Karena berdasarkan dengan alokasi hasil rapat dengan pusat jatah minyak goreng curah untuk Jateng itu seharusnya 3.000 ton dan bukan 2.600 ton.

"Kita jangan di-PHP (diberi harapan palsu-Red), makanya saya //ngecek langsung ke sini. Jangan kebangetan lah, kita itu pemerintah, institusi yang dipercaya rakyat untuk myelesaikan minyak goreng ini," ujar Ganjar.

Oleh karena itu, Ganjar meminta PT PPI untuk memastikan kedatangan minyak goreng curah tersebut dan meminta PT PPI untuk memberikan laporan distribusi setiap hari. "Saya minta laporan distribusinya diberikan setiap hari," kata dia.

Selain ke PT PPI, Ganjar juga memastikan pasokan minyak goreng curah di PT RNI. Selain dua anak perusahaan BUMN itu, Ganjar juga mengecek pemasok minyak goreng curah dari swasta, yakni PT Best.

Usai melakukan pengecekan, Ganjar mengatakan bahwa memang terjadi keterlambatan pengiriman minyak goreng curah ke Jawa Tengah. "Maka PT PPI sebagai penanggungjawab saya minta lebih tegas terkait hal ini," tambah Ganjar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement