REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aktivitas vulkanik Gunung Merapi mengalami peningkatan. Subkoordinator Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Sulistyani mengatakan saat ini Gunung Merapi berada pada status siaga level III.
"Gunung Merapi mengalami erupsi efusif dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, pembentukan guguran, dan awan panas guguran," jelas Sulistyani kepada Republika, Selasa (19/7/2022).
Sulistyani menjelaskan guguran lava pijar yang terjadi beberapa hari yang lalu merupakan fenomena yang biasa terjadi ketika erupsi efusif terjadi seperti saat ini.
Menurut Sulistyani, potensi bahaya yang harus diwaspadai oleh masyarakat selain guguran lava adalah awan panas. Khususnya yang mengarah pada sektor selatan sampai barat daya yang meliputi Sungai Boyong sejauh lima kilometer, Sungai Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer, Sungai Bedog, dan Sungai Krasak.
Selain itu, untuk sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol sejauh lima kilometer.
Sementara itu, menurut Sulistyani, untuk lontaran material vulkanik apabila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sulistyani meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di daerah yang memiliki potensi bahaya.
“Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi dan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi,” ujar Sulistyani.