Selasa 27 Sep 2022 10:13 WIB

Pemkot Malang Beri Pelatihan MUA untuk Warga Belum Bekerja

Peminat dan peluang kerja di bidang tata kecantikan masih besar.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Peserta mengikuti sesi praktik saat mengikuti Pelatihan Tata Kecantikan Berbasis Kompetensi di Malang, Jawa Timur. Pemerintah setempat mengadakan pelatihan tata kecantikan dengan sasaran para warga usia produktif berusia 18-35 tahun dan belum bekerja guna memberikan keterampilan dalam berwirausaha sehingga bisa menjadi pekerja kreatif yang bersertifikat dan mandiri.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Peserta mengikuti sesi praktik saat mengikuti Pelatihan Tata Kecantikan Berbasis Kompetensi di Malang, Jawa Timur. Pemerintah setempat mengadakan pelatihan tata kecantikan dengan sasaran para warga usia produktif berusia 18-35 tahun dan belum bekerja guna memberikan keterampilan dalam berwirausaha sehingga bisa menjadi pekerja kreatif yang bersertifikat dan mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Tenaga Kerja Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMPTSP) Kota Malang menggelar pelatihan berbasis kompetensi. Pada kesempatan kali ini, dinas terkait mengadakan pelatihan tata kecantikan make up artist (MUA) untuk 50 warga yang sedang mencari atau membutuhkan pekerjaan.

Kepala Bidang Tenaga Kerja Disnaker PMPTSP Kota Malang, Titis Andayani mengatakan, pelatihan kali ini pihaknya menggandeng sebuah sekolah kejuruan dan perusahaan kosmetik. Terdapat berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam tata kecantikan disematkan kepada para peserta.

Dalam hal ini termasuk peserta juga diajari tata rias untuk sehari-hari, malam hari dan manggung.  Menurut Titis, peminat dan peluang kerja di bidang tata kecantikan sejauh ini masih besar dan menjanjikan. Apalagi, kata dia, setelah pandemi Covid-19 mereda dan terkendali.

Situasi ini membuat aktivitas masyarakat mulai beranjak normal kembali. Ia mencontohkan saat ada sejumlah perayaan pesta perkawinan dan wisuda yang dapat mengundang banyak orang.

Begitu juga untuk acara karnaval dan pentas seni budaya di berbagai lokasi. "Sehingga dari situlah peluang tata rias terbuka lebar," kata perempuan berhijab ini di Kota Malang.

Setelah menyelesaikan pelatihan, Disnaker PMPTSP memberikan pendampingan dan memfasilitasi para peserta. Dalam hal ini termasuk menyediakan bantuan modal usaha untuk laga peserta. Dengan demikian, mereka bisa segera mendapat pekerjaan atau jika memungkinkan membuka usaha baru.

Menurut Titis, pendampingan dan fasilitas kepada peserta pelatihan ini menyesuaikan program kerja dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI. Selain tata rias, jika memungkinkan para  peserta juga akan diajari penataan rambut dan hijab.

Adanya pelatihan ini dirasakan manfaat positifnya oleh salah satu peserta yaitu Dyan Indah Septian. Melalui kegiatan tersebut, dia mendapat pengetahuan dan keterampilan baru di bidang tata rias.

"Dan saya juga berencana membuka usaha di bidang tata rias ini," kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement