REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Ketersediaan lahan parkir di Kota Malang masih menjadi polemik hingga saat ini. Ketidakberaturan sarana dan prasarana perparkiran secara tidak langsung berkontribusi terhadap kelancaran dan ketertiban lalu lintas.
Kasat Lantas Polresta Malang Kota (Makota), Kompol Yoppi Anggi Khrisna tak menampik, titik kepadatan lalu lintas menjadi salah satu penyebab banyaknya parkir yang belum teratur. Beberapa di antaranya terlihat di area Jalan Bandung dan depan SMAN Tugu Kota Malang. "Kemacetan juga sangat dirasakan oleh masyarakat kota Malang di wilayah Jalan Veteran dan Jalan Sultan Agung," kata Yoppi di Kota Malang, Rabu (28/9/2022).
Situasi tersebut menjadi perhatian khusus Polresta Makota untuk kemudian ditindaklanjuti melalui rapat koordinasi dengan pihak terkait. Beberapa pihak yang hadir antara lain Kapolsek Klojen, Danramil Klojen, Kadiknas Provinsi Jawa Timur wilayah Malang, Kasatpol PP kota Malang dan lain-lain.
Berdasarkan rapat tersebut, maka pihaknya akan mengadakan survei untuk pemasangan rambu lalu lintas di depan SMAN 4 Kota Malang. Kemudian juga akan melakukan sosialisasi kepada orang tua siswa di sekolah tersebut. Selanjutnya, juga akan tetap melaksanakan koordinasi dengan pihak kelurahan dan Pemkot Malang tentang adanya kantong-kantong parkir yang menampung parkir para siswa SMAN 1, SMAN 3 dan SMAN 4 Kota Malang.
Untuk wilayah Jalan Sultan Agung, pihaknya akan menertibkan dengan hanya memperbolehkan satu saf parkir. Sementara itu, kemacetan dan permasalahan lahan parkir di Jalan Veteran diharapkan sekolah di area tersebut mampu mengatur durasi dropzone dengan memisahkannya dari wilayah warga yang akan melintas. Selain itu, juga akan dilakukan rekayasa arus lalu lintas untuk pengalihan arus.
"Namun untuk solusi di wilayah Jalan Sultan Agung nantinya akan dilakukan pemasangan lampu boleh parkir namun hanya satu saf," kata dia.