REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) merancang program pengelolaan sampah yang akan diterapkan di masyarakat. Dijalankan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yang dimulai tahun ini.
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr Rustamaji mengatakan, tahap awal program akan menyasar desa-desa sekitar UGM. Kalurahan Sinduadi dan Kalurahan Caturtunggal di Kabupaten Sleman, serta Kecamatan Baciro di Kota Yogyakarta.
"Ada dua pendekatan, pertama di hulu bagaimana mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA, dan kedua pengolahannya. Nanti mahasiswa yang akan bergerak dan pelatihan ada di Pusat Inovasi Agroteknologi," kata Rustamaji, Kamis (13/10).
Rektor UGM, Prof Ova Emilia menuturkan, program ini penting sebagai salah satu langkah untuk memajukan desa. Sampah yang tidak dikelola dengan baik mulai dari hulu nantinya akan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan lingkungan.
Yang mana, lanjut Ova, pada akhirnya akan merugikan warga desa itu sendiri. Ia berharap, program ini akan menjadikan desa lebih bersih. Sebab, jika sampah bisa diolah dengan baik lewat berbagai cara bisa jadi sumber penghasilan bagi desa.
Setelah sekitar kampus, program diperluas ke berbagai daerah oleh mahasiswa KKN PPM seluruh provinsi. Penerapan pengelolaan sampah memperhatikan karakteristik dan keunikan serta melibatkan partisipasi aktif masyarakat di tingkat keluarga.
Salah satu desa yang sukses menggerakkan masyarakat untuk terlibat pengelolaan sampah ada di Desa Sayan, Kabupaten Gianyar, Bali. Sebanyak 230 KK menerapkan pemilahan sampah secara mandiri sebelum dikirimkan ke tempat pembuangan sampah.
Sampah rumah tangga dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah residu, masing-masing dikumpulkan ke TPS sesuai jadwal yang ditentukan. Ova mengapresiasi masyarakat yang mau memilah sampah.
"Ini sebuah praktik yang sangat baik dalam konteks pengelolaan sampah di tingkat desa," ujar Ova.
UGM sendiri memiliki fasilitas pengolahan sampah, yaitu Rumah Inovasi Daur Ulang di Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) Berbah. PIAT telah memfasilitasi pelatihan dan memberikan dukungan alat-alat dan bahan-bahan untuk pelaksanaan program KKN.