REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Penambahan titik-titik pemasangan CCTV diupayakan terus dilakukan di Kota Yogyakarta. Hal ini dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bersama Polda DIY, dalam rangka menghindari potensi terjadinya kejahatan jalanan.
"Kami sampaikan terima kasih kepada Polda DIY, dengan ini tentunya kita bisa memberikan sebuah peningkatan kerja sama dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Pj Wali Kota Yogyakarta, Sumadi belum lama ini.
Sumadi menyebut, saat ini sudah ada 248 titik yang sudah dipasang CCTV di Kota Yogyakarta. CCTV tersebut dipasang di tempat-tempat umum yang strategis.
Dengan pemasangan CCTV, diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di Kota Yogyakarta. Selain itu, juga dapat membantu pihak kepolisian dalam mengungkap tindak kejahatan, salah satunya kejahatan jalanan.
Sumadi menuturkan, jumlah penduduk Kota Yogyakarta sendiri sekitar 415 ribu orang. Sementara, pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia juga banyak yang bersekolah di Kota Yogyakarta.
Melihat banyaknya warga yang berdomisili di Kota Yogyakarta, kata Sumadi, menyebabkan tidak seluruhnya terpantau. Melalui CCTV, dinilai sangat membantu pemantauan, bahkan dapat mencegah terjadinya tindak kejahatan atau kriminal.
"Maka dari itu, kami tidak bisa memantau sendiri, butuh kerja sama termasuk dengan Polda DIY," ujar Sumadi.
Bahkan, CCTV yang ada juga membantu pemantauan selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Pasalnya, selama Nataru, Kota Yogyakarta dibanjiri dengan kedatangan wisatawan dari luar Kota Yogyakarta, terutama kawasan Malioboro.
"Dengan adanya CCTV yang juga terhubung dengan Polda DIY, ini bisa memantau setiap sudut kota, sehingga kalau ada pelanggaran bisa tertangani dengan cepat," jelasnya.
Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, Polda DIY, Kombes Pol Yugonarko mengatakan, pemasangan CCTV merupakan hal yang penting. Sebab, ancaman-ancaman kejahatan jalanan yang saat ini masih terjadi di Yogyakarta dapat terpantau.
"Terutama saat malam hari, karena terkadang ada kegiatan-kegiatan yang mengganggu pengguna jalan yang lain. Kami juga mohon izin agar arah beberapa titik CCTV bisa digeser supaya lebih fokus pada pengguna jalan," kata Yugonarko.