Selasa 17 Jan 2023 16:21 WIB

Virus LSD Serang Sapi Sragen, 4,000 Vaksin Disiapkan

Para peternak juga diminta terus menjaga kebersihan kandang.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Waspada Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi dan kerbau.
Foto: Republika.co.id
Waspada Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi dan kerbau.

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Pemerintah Kabupaten Sragen telah menyiapkan sebanyak 4,000 dosis vaksin untuk sapi-sapi yang terkena virus lumpy skin disease (LSD). Dari data Dinas Peternakan Perikanan dan Pertanian (Dispertan) per Selasa (17/1/2023) jumlah sapi yang terserang LSD sekitar 355 kasus di hampir semua kecamatan yang ada di Sragen.

"Kalau untuk laporan ada yang sampai mati, tapi matinya karena penyakit LSD atau tidak makan lama kita belum ada kajian kesana. Tapi menurut teori angka kematiannya kecil, tidak sampai 5 persen, kecil banget," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispertan Sragen, Toto Sukarno ketika dihubungi, Selasa (17/1/2023).

Oleh sebab itu, Toto meminta agar para peternak untuk terus menjaga kebersihan kandang. Hal ini mengingat penyebaran virus tersebut melalui gigitan serangga dari nyamuk, lalat hingga caplak.

"Itu karena gigitan serangga nyamuk, lalat yang gede sama caplak. Jadi serangga kalau menggigit sapi yang sakit terus terbang ke kandang lain itu kena begitu," katanya.

Selain itu, Toto menjelaskan sejak akhir Desember lalu pihaknya sudah mendapatkan vaksin 4,000 dosis. Ia mengatakan bahwa vaksin tersebut sudah didistribusikan, meski ada beberapa yang belum diaplikasikan.

"Saya ngambil vaksin 4,000 dosis akhir Desember, ini sudah saya berikan ke petugas, sebagian sudah diaplikasikan sebagian belum, tapi saya sudah mempunyai data mana saja daerah yang sudah divaksinasi," ujar dia.

LSD penanganannya hampir sama dengan virus kuku dan mulut (PMK). Yakni dengan sapi yang terindikasi dipisahkan dari yang sehat. Sedangkan sasaran vaksinasi sendiri dilakukan untuk pencegahan kepada sapi-sapi yang sehat.

Pasalnya hal tersebut bertujuan membentuk imunitas sapi terhadap virus tersebut. "Untuk yang sehat, yang sakit ndak boleh, (kalau yang sakit di antibiotik dulu baru divaksin?) Betul, itu saya konsentrasi ke yang sehat, yang sakit pengobatan. Karena LSD itu ada autoimun dari sapi kalau udah kena bisa punya kekebalan sendiri makanya saya konsentrasi ke sapi yang sehat," katanya.

Sedangkan untuk masa kesembuhan sapi yang terserang LSD, Toto menyebut akan memakan waktu sebulan. Namun, perlu adanya empat hal yang disiapkan.

"Penangan ya pengobatan harus ada antibiotik, antiparasite, vitamin yang mengandung tp dan histamin paling enggak empat komponen itu harus ada. (Sembuhnya?) Ada yang dua pekan sembuh tapi yang jelas satu bulan bekas benjolannya sudah tidak ada dan halus lagi," ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement