REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pembukaan Masjid Sheikh Zayed Kota Solo, Jawa Tengah, masih menunggu penyerahan dari pihak kontraktor sekaligus proses penyempurnaannya. Kepala Kantor Kemenag Kota Solo, Hidayat Maskur menjelaskan, masih ada beberapa proses penyelesaian atau finishing yang belum selesai menjadi salah satu alasan belum dibukanya masjid tersebut.
"Rencana pembukaan Masjid Syeikh Zayed kapan kuncinya bukan di kementerian, tapi masih di pihak Waskita. Jadi kalau pihak Waskita belum menyerahkan, kita sampai hari belum bisa melakukan manajemen," kata Hidayat Maskur, Rabu (18/1/2023).
Terkait aspek finishing, hal itu menimbang faktor keselamatan pengunjung masjid. "Termasuk ada yang bocor kemarin kan itu harus selesai dulu, kalau ini belum clear lalu dibuka untuk masyarakat beresiko. Steger atau scaffolding yang tinggi tinggi itu kan berbahaya untuk masyarakat itu harus bersih dulu. Sekarang ini animo masyarakat tinggi tapi sementara masih ada pekerjaan yang belum diselesaikan kan ya berisiko," terangnya.
Kendati demikian, Hidayat menjelaskan pihaknya optimistis Masjid Zayed dapat dibuka pada Januari ini. Mengingat pekerjaan berat sudah diselesaikan semuanya.
"Sementara ini masih optimistis karena memang beberapa pekerjaan berat dari bocor, listrik trouble sudah dikerjakan semua. Artinya secara keseluruhan hanya tinggal finishing, tinggal penyelesaian total, tinggal digosok selesai semuanya," kata dia.
Sementara itu, pihak kontraktor mengatakan serah terima Masjid Sheikh Zayed kepada Kemenag akan dilakukan secepatnya. Namun hal tersebut masih menunggu proses penyempurnaan.
"Ya secepatnya, (selesai Januari?) Itu tergantung dari pihak owner masih minta ada tambahan-tambahan lain atau enggak untuk penyempurnaan masjid ini," ungkap Projek Manager PT Waskita Karya, Adriansyah Pradana.
Sebelumnya, peresmian Masjid Raya Syeikh Zayed Gilingan dilakukan oleh Presiden Jokowi dan Presiden Uni Emirat Arab, Mihammef bin Zayed Al-Hayan di Solo, Jawa Tengah, Senin (14/11/2022) pagi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika