Selasa 31 Jan 2023 09:48 WIB

Sepanjang 2022, Program Padat Karya Sleman Diikuti 4,004 Warga

Hasil kegiatan padat karya 2022 disalurkan di 77 lokasi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
  Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meresmikan hasil padat karya di Dusun Kragilan, Kalurahan Sidoluhur, Kapanewon Godean.
Foto: Dokumen
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meresmikan hasil padat karya di Dusun Kragilan, Kalurahan Sidoluhur, Kapanewon Godean.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, DIY, Kustini Sri Purnomo, meresmikan hasil kegiatan padat karya 2022. Ia pun menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh warga yang kini bisa menikmati hasil kegiatan padat karya.

Menurut bupati, program tersebut tak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun juga menambah pendapatan serta mengurangi kemiskinan.

"Melalui pemberdayaan ini semoga bisa sekaligus menyelesaikan permasalahan lain seperti ketersediaan akses jalan yang memadai, sarana irigasi, ketersediaan air bersih dan sanitasi dan lain sebagainya," katanya.

Kegiatan padat karya merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat kalurahan. Dalam kesempatan itu Kustini menandatangani prasasti di tiga lokasi yakni di Dusun Watulangkah, Dusun Rewulu Wetan, dan Kalurahan Sidokarto.

 

Kepala Dinas Tenaga Kerja Sleman, Sutiasih menyampaikan, hasil kegiatan padat karya 2022 disalurkan di 77 lokasi. Pada masing-masing lokasi, dikerjakan oleh 52 orang, sehingga total sebanyak 4.004 orang telah terlibat dalam pengerjaannya.

Sutiasih menambahkan dalam program padat karya ini, pemkab   menerapkan cara yang berbeda dari daerah lain. "Untuk Sleman teknisnya kami hibahkan kepada LPMK di kalurahan, sehingga mereka bisa memberdayakan toko-toko yang ada di sekitar kalurahan. Teknisnya tidak kami lelangkan, karena dari pengalaman kemarin ternyata hasilnya kurang memuaskan," jelas Sutiasih.

Ia menilai, dampak positif dari hasil padat karya 2022 berhasil menurunkan angka pengangguran. Berdasarkan data BPS, penurunan angka pengangguran tercatat 0,08 persen. Sehingga diharapkan, data tersebut dapat terus menurun pada 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement