REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dua jenazah ditemukan warga dalam kondisi mengambang di danau Rawapening, di wilayah Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, sepanjang Ahad (5/3/2023) kemarin.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari pihak kepolisian, kedua jenazah berjenis kelami laki-laki tersebut diduga tenggelam di danau Rawapening saat beraktivitas di tengah danau alam tersebut.
Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra mengungkapkan, data yang dihimpun dari Polsek Ambarawa, menyebutkan pada Ahad kemarin ditemukan dua jenazah yang diduga tenggelam saat beraktivitas di danau Rawapening, di wilayah Desa Bejalen.
"Pada pukul 07.00 WIB, ditemukan jenazah yang sudah mengapung dan menjelang sore hari, kembali ditemukan seososk jasad yang sorang pria, sekitar pukul 14.30 WIB," ungkapnya di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (6/3/2023).
Secara rinci, Kapolres Ambarawa, AKP Abdul Mufid menjelaskan, kejadian pertama diketahui oleh saksi Kristanto (63), warga Bejalen yang hendak menuju keramba di tengah danau Rawapening.
"Setelah dievakuasi oleh Pihak Polsek Ambarawa dibantu Babinsa Bejalen dan warga sekitar, terungkap jasad yang terapung tersebut bernama Subadi (63) yang juga merupakan warga Desa Bejalen," ungkapnya.
Berdasarkan hasil keterangan beberapa saksi dan keluarga korban, diketahui korban memang berprofesi sebagai nelayan dan setiap hari berangkat dari rumah sore harinya pukul 16.00 WIB dan biasanya baru kembali pukul 06.00 WIB keesokan harinya.
Pada hari kejadian, korban yang mestinya sudah tiba di rumah ternyata belum terlihat hingga menjelang pukul 07.00 WIB. Ternyata pada pukul 07.00 WIB ditemukan tetangganya sendiri, Kristanto sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Saat ditemukan jasad Subadi sudah dalam kondisi meninggal dunia dan terapung di lokasi yang tidak jauh dari karamba ikan milik saksi Kristanto," kata Abdul Mufid.
Ia juga menyampaikan, setelah dilakukan evakuasi, pemeriksaan oleh unit Inafis Polres Semarang dan Tim medis dari Puskesmas Ambarawa, jenazah langsung diserahkan kepada keluarga.
"Karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah Subadi, yang diperkuat surat pernyataan dari keluarga korban," lanjutnya.
Kemudian, masih jelas Mufid, saat warga bertakziah di rumah duka Subadi sekitar pukul 14.30 WIB kembali dikejutkan dengan kabar orang tenggelam di danau Rawapening.
Kabar ini disampaikan oleh Bejo (71), warga Bejalen yang juga masih saudara Subadi. Sedianya Bejo yang hendak mengambil pakaian Almarhum Subadi yang tertinggal di tengah danau Rawapening.
Namun dalam perjalanan, ia melihat ada jenazah yang mengapung yang berjarak kurang lebih 300 Meter dari lokasi penemuan jenazah Subadi.
Akhirnya anggota Polsek Ambarawa bersama-sama dengan warga menuju lokasi untuk megevakuasi jenazah yang dimaksud. "Hanya saja, untuk jenazah yang ditemukan ini tidak dikenali oleh warga," katanya.
Setelah dilakukan pemeriksaan dari tim Inafis Polres Semarang maupun Puskesmas Ambarawa, juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Namun karena tidak ditemukan kartu identitas pada jenazah tersebut, akhirnya jenazah pria tidak dikenal ini dibawa ke RSUD Gunawan Mangunkusumo, Ambarawa.
Korban tenggelam tanpa identitas tersebut berciri- ciri menggunakan kaos lengan 3/4 berwarna krem dengan tulisan ‘Senam Sehat Indonesia Kabupaten Semarang’, Kaos lengan panjang dengan warna kombinasi krem, merah, dan abu-abu. Jenazah huga mengenakan celana pendek warna hitam dan dierkirakan berusia sekitar 35 hingga 40 tahun dengan tinggi badan 155 sentimeter.
Tanda lainnya terdapat bekas jahitan pada lengan bagian atas, jari telunjuk kaki- kiri terdapat bekas jahitan amputasi dan paha sebelah kiri terdapat bekas jahitan.
"Kami menyampaikan kepada seluruh warga Kabupaten Semarang dan sekitarnya, apabila merasa mengetahui ataupun merasa kehilangan sanak saudara atau rekan dengan ciri- ciri tersbut. untuk mendatangi Polsek Ambarawa atau unit Inafis Polres Semarang," ujarnya.