Ahad 29 Oct 2023 15:25 WIB

Nelayan dan Pelaku Usaha Perikanan Rawapening Dikucuri Bantuan Rp 2,2 Miliar

Bantuan bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) melalui KKP RI.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
 Sejumlah nelayan tangkap di Rawapening melakukan aktivitas di perairan danau alam ini.
Foto: Bowo Pribadi
Sejumlah nelayan tangkap di Rawapening melakukan aktivitas di perairan danau alam ini.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Bantuan modal usaha, sarana, dan prasarana pendukung usaha perikanan senilai Rp 2,2 miliar disalurkan kepada kelompok usaha bersama (KUB), kelompok budi daya perikanan (pokdakan), kelompok pengolah dan pemasaran hasil perikanan (poklahsar), pelaku usaha hasil perikanan hingga pesantren yang ada di sekitar Danau Rawapening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Bantuan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) ini digelontorkan guna mendukung pengembangan usaha dan peningkatan produktivitas perikanan yang ada di sejumlah kecamatan di sekitar Rawapening.

Penyerahan bantuan secara simbolis bantuan ini dilakukan oleh Sekretaris Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Istichomah, mewakili Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha, di Pendopo Joglo DTW Bukit Cinta Rawapening, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Bupati Semarang H Ngesti Nugraha dalam sambutan tertulisnya menyampaikan, Danau Rawapening yang memiliki luas hampir 2.700 hektare dan membentang di empat wilayah kecamatan masih menjadi sumber nafkah dan sumber penghidupan masyarakat yang ada di sekitarnya.

Dengan adanya proyek penataan dan revitalisasi yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana diharapkan juga berdampak bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya para nelayan tangkap, pembudidayaan ikan keramba jaring apung (KJA) dan lainnya.

Bantuan berbagai peralatan pendukung usaha/budi daya perikanan maupun modal usaha bagi para pelaku usaha perikanan yang diserahkan hari ini agar betul-betul dioptimalkan dalam memajukan dan meningkatkan usaha perikanan oleh masyarakat yang ada di sekitar Rawapening.

Di sisi lain, bupati juga berharap masyarakat yang saat ini mengandalkan sumber daya perikanan dari Rawapening juga memperhatikan aspek-aspek kelestarian dan keberlanjutan danau ini. Masyarakat jangan hanya mengeksploitasi tanpa mempertimbangkan keberlanjutan kekayaan sumber daya alam yang ada bagi anak cucu di masa mendatang.

Gunakan alat tangkap ikan yang lebih ramah bagi lingkungan dan tidak merusak/mengganggu kelsetarian danau alam ini. “Ini yang paling penting, jika kelestarian Rawapening dapat terus terjaga, maka anak cucu di masa mendatang masih bisa memanfaatkan sumber daya perikanan yang ada,” kata bupati, melalui Sekretaris Dispertanikap Kabupaten Semarang, Istichomah.

Sementara itu, staf anggota DPR RI M Herviano, Dimas Pratama Airlanga dalam kesempatan ini menyampaikan, bantuan DAK yang diberikan kepada para nelayan yang tergabung dalam KUB Laras Rahayu, Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa, yang mendapat satu paket mesin kapal ukuran lebih kecil lima Gross Ton (GT).

Selain juga KUB Ngudi Mulyo, Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru berupa paket mesin kapal, alat tangkap ikan, dan sarana keselamatan pelayaran, KUB Rukun Makmur, Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang berupa alat tangkap ikan dan sarana keselamatan pelayaran, Pokdakan Mina Sejahtera, Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru berupa sarana budi daya ikan nila.

Selanjutnya Pokdakan Lele Mandiri, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru berupa sarana budi daya ikan lele dan Poklahsar Sumber Rejeki, Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru yang mendapat bantuan pengembangan unit pengolahan ikan serta pengembangan budi daya ikan di lingkungan pondok pesantren yang ada di sekitar danau Rawapening.

Ketua Poklahsar Sumber Rejeki, Desa Kebondowo, Khoriatun (33) mengungkapkan, bantuan ini akan dimanfaatkan untuk mengoptimalkan usaha bagi peningkatan kesejahteraan anggota kelompoknya.

Selama ini, ia bersama dengan tujuh anggota Poklahsar Sumber Rejeki mengolah berbagai hasil perikanan dari Rawapening. Dengan peralatan dan modal yang ada mampu memproduksi oleh-oleh khas untuk dijual di lingkungan DTW Bukit Cinta Rawapening.

Sejak didukung dengan pemasaran secara online, produk olahan Poksarlah Sumber Rejeki ini mampu menembus pasar Jakarta dan Surabaya, hingga terkadang kesulitan permodalan untuk menambah kapasitas produksi. “Tentu bantuan ini akan bisa bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas produksi,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement