Ahad 12 Mar 2023 19:44 WIB

Citarasa Durian Lokal Kabupaten Semarang Sangat Diminati

Buah durian lokal yang cukup dikenal adalah durian dari Brongkol.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
 Pengunjung memburu buah durian saat digelar Pesta Durian Mania 2023, yang digelar dalam rangka HUT kabupaten Semarang ke-502, di Kebun Java Tuntang, Kabupaten Semarang, Ahad (12/3).
Foto: Bowo Pribadi
Pengunjung memburu buah durian saat digelar Pesta Durian Mania 2023, yang digelar dalam rangka HUT kabupaten Semarang ke-502, di Kebun Java Tuntang, Kabupaten Semarang, Ahad (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Citarasa durian lokal khas Kabupaten Semarang cukup diminati oleh masyarakat pecinta buah durian. Mereka tidak hanya pecinta buah durian yang ada di lingkup Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, namun juga daerah lain di sekitarnya.

Setidaknya ini terungkap dari hajat ‘Pesta Durian Mania 2023’ yang digelar dalam rangka HUT Kabupaten Semarang ke-502, yang dilaksanakan di Kebun Java, Dusun Petet, Desa/Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Ahad (13/2/2023).

“Kurang dari dua jam setelah acara dibuka, sebanyak 2.000 buah durian sudah terjual,” ungkap ketua panitia penyelenggara, Haryo Yudiantoro, yang dikonfirmasi di sela kegiatan Pesta Durian Mania 2023.

Di satu sisi, jelasnya, masih banyak pengunjung dari luar kota yang belum datang dan ingin mencicipi buah durian lokal Kabupaten Semarang tersebut.         

Hal ini, menunjukkan animo atau minat masyarakat terhadap durian lokal Kabupaten Semarang ini cukup besar. “Ini yang ingin terus kita angkat agar potensi daerah ini juga semakin dikenal,” lanjutnya.

Menurut Haryo, buah durian lokal Kabupaten Semarang sejauh ini yang cukup dikenal adalah durian dari Brongkol, Kecamatan Banyubiru. Padahal durian dari wilayah lain juga cukup enak dan citarasanya juga tidak kalah dengan durian Brongkol.

Seperti durian Kuwarasan (Kecamatan Jambu), durian Bringin (Kecamatan Bringin), durian Polobogo (Kecamatan Getasan), durian Tlogo dan Delik (Kecamatan Tuntang), serta beberapa lagi.

Makanya, kegiatan pesta durian mania ini menjadi salah satu cara untuk mengangkat potensi sekaligus kesejahteraan para petani durian lokal. Karena buah durian yang ada di hajat ini dijual kepada pengunjung dengan harga Rp 35 ribu hingga Rp 100 ribu per buah.

Selain para petani durian, kegiatan kali ini juga melibatkan pelaku UMKM. “Total ada 13 petani durian dari berbagai wilayah kecamatan serta 38 pelaku UMKM serta beberapa desa wisata,” tegasnya.  

Salah satu pengunjung asal Kota Salatiga, Widiarto mengamini, beberapa durian lokal yang ditemukan dalam pesta durian mania kali ini memang tidak kalah dengan durian khas dari Desa Brongkol.

Kebetulan ia datang bersama dengan komunitas para penggemar buah durian di Kota Salatiga. “Rupanya banyak pilihan jenis durian lokal Kabupaten Semarang, dan itu kami temukan di sini,” ungkapnya.

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang memang mendorong sentra buah durian di daerahnya terus berkembang, selain di Desa Brongkol.

Sebab selain di daerah Brongkol, juga terdapat di Tlogo, Delik, Polobogo, Kelurahan, juga  Kuwarasan. Bahkan tidak hanya produktivitasnya, namun juga terus didorong kreativitasnya.

“Harapannya, nanti petni tidak sekadar menjual durian dalam bentuk buah, tetapi juga bisa menjual buah durian dalam bentuk olahan, seperti es krim, kue, keripik, dan lainnya,” tegas bupati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement