Senin 27 Mar 2023 09:01 WIB

Kronologi Lengkap Klitih Libatkan 15 Anak dan Remaja di DIY

Rombongan korban berencana melakukan perang sarung dengan kelompok lain.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Kepolisian menyampaikan pengungkapan kasus kejahatan jalanan di wilayah DIY, di Mapolresta Yogyakarta, Ahad (27/3/2023) malam.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Kepolisian menyampaikan pengungkapan kasus kejahatan jalanan di wilayah DIY, di Mapolresta Yogyakarta, Ahad (27/3/2023) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Polda DIY mengungkapkan kasus kejahatan jalanan klitih yang terjadi di daerah Bumijo, DIY. Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan mengatakan peristiwa itu berawal saat rombongan korban berencana melakukan perang sarung dengan kelompok lain di Demak Ijo.

"Tanggal 24 Maret 2023 sekitar pukul 04.30, korban dan rombongannya sebanyak 10 orang anak dengan empat sepeda motor berangkat dari rumah anak inisial T alamat di Nitikan, Umbulharjo, bermaksud melakukan perang sarung dengan kelompok tertentu di daerah Demak Ijo, dengan rute yang dilalui Nitikan - Lowanu - Jalan Ireda - Jogjatronik - Alun-alun Utara - Ngabean - Pasar Serangan - Jalan Amri Yahya, dan HOS Cokroaminoto," kata Suwondo dalam konferensi pers.

Kemudian sesampainya di Jalan HOS Cokroaminoto, rombongan korban bertemu dengan dua sepeda motor lainnya. Saling umpat terjadi antar dua kelompok tersebut. Dua sepeda motor kemudian putar balik dan mengejar rombongan korban ke utara arah Simpang Tiga Jatikencana.  

 

Sesampainya di pom bensin Jati Kencana, sebanyak tujuh sepeda motor ikut mengejar rombongan korban. Rombongan korban dikejar ke arah barat Jalan Godean Demak Ijo ke arah Jalan Wates.

"Kemudian rombongan korban memutar balik dan dilempar oleh batu dan korban N terlempar tubuhnya sehingga korban oleng dan jatuh," tegasnya.

Berangkat dari TKP, kepolisian kemudian melakukan penyelidikan terhadap saksi dan dibantu masyarakat. Hasilnya sebanyak 15 pelaku berhasil ditangkap. Sembilan diantaranya masih anak-anak, sedangkan enam orang berusia dewasa.

"Kami mendapatkan informasi awal dari teman si korban melalui jaringan akhirnya kita tahu siapa temannya karena waktu kejadian temannya langsung meninggalkan korban karena takut, lalu kita dapat dan kita tahu ceritanya. Dari situ kita bisa mengurut siapa saja yang berpotensi berada di wilayah tersebut," ungkapnya.

Suwondo berjanji akan mengusut peristiwa tersebut seterang-terangnya. Termasuk menindak apabila nantinya ditemukan kesalahan dari pihak korban. "Tidak menutup kemungkinan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement