Kamis 06 Apr 2023 05:47 WIB

Warga Jawa Tengah Dimbau tak Rayakan Lebaran dengan Petasan

Peristiwa di Kaliangkrik Magelang telah merenggut korban jiwa.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Main petasan (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Main petasan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengimbau warga Jawa Tengah untuk tidak merayakan hari raya Lebaran dengan menyalakan petasan atau mercon.

Imbauan tersebut disampaikan orang nomor satu di Polda Jawa Tengah ini demi keselamatan diri dan masyarakat yang lain, mengingat petasan cukup membahayakan.

"Polda Jawa Tengah turut mengimbau  agar masyarakat meninggalkan kebiasaan bermain petasan, saat merayakan Lebaran," ungkapnya, di Semarang, Rabu (5/4/2023).

Hal ini untuk menjaga keamanan dan keselamatan bersama-sama, terlebih sejumlah peristiwa ledakan yang dipicu bahan peledak untuk membuat petasan terjadi di Jawa Tengah.

Peristiwa terakhir di Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang bahkan juga merenggut korban jiwa dan merusakkan sejumlah bangunan rumah warga yang ada di desa tersebut.

Mestinya beberapa peristiwa ledakan akibat bahan baku petasan yang ke sekian kali terjadi, mestinya bisa menjadi pelajaran bersama, bahwa bermain petasan risikonya sangat besar.

"Terkait dengan petasan ini, masyarakat, tolong untuk dieliminir, kalau itu merupakan budaya mari kita ubah budaya tersebut agar tidak mengancam bahkan mengakibatkan korban jiwa," kata kapolda.

Selain menyampaikan imbauan, Polda Jawa Tengah juga terus meningkatkan pengawasan terhadap bahan peledak bahan baku petasan yang beredar di tengah-tengah masyarakat.

Harapannya, ke depan tidak ada lagi musibah atau insisen neledaknya bahan untuk membuat petasan. "Mari ciptakan susana Lebaran tanpa bunyi petasan," lanjut Kapolda Jawa Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement