Selasa 11 Apr 2023 07:51 WIB

Gandeng Telkom, Universitas Brawijaya Gelar MMD Smart Village di 1.000 Desa

Sebanyak 14.019 mahasiswa diterjunkan dalam program ini.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Universitas Brawijaya (UB)
Foto: Dokumen
Universitas Brawijaya (UB)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Brawijaya (UB) Malang menggandeng BUMN Telkom untuk bekerja sama dalam menggelar program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Smart Village yang akan menyasar 1.000 desa di Jawa Timur (Jatim). Program tersebut dilakukan pada akhir Juni hingga awal Agustus 2023.

Ketua Program MMD 1.000 Desa UB, Sujarwo mengatakan, kerja sama dengan BUMN Telkom adalah bagian dari kolaborasi antarlini yang akan dijalankan UB dengan pihak internal maupun eksternal.

Untuk pihak internal, kata dia, akan bekerja sama dengan  Institut Halal Thoyib, Tetenger Bumi, dan Pusat Studi Kebumian dan Kebencanaan. "Sedangkan untuk pihak eksternal akan bekerja sama dengan BUMN seperti Telkom untuk pendampingan UMKM," katanya.

Ia menambahkan, kolaborasi Tetenger Bumi untuk penanaman sejuta pohon. Kemudian dengan Institut Halal Thoyib untuk pendampingan sertifikasi produk halal.

Hal ini dilaksanakan karena akan ada pembinaan untuk mahasiswa pada UMKM di desa guna melakukan sertifikasi halal didampingi mahasiswa. Kemudian kerja sama dengan Pusat Kebumian dan Kebencanaan untuk mitigasi bencana.

Lalu dengan BUMN Telkom programnya adalah Smart Village yang nantinya UMKM-UMKM bisa masuk platform rumah BUMN. Dengan demikian, produk mereka bisa ditawarkan hingga ke luar negeri.

Selain itu, literasi digital mahasiswa yang nantinya akan diberikan ke masyarakat desa menjadi potensi luar biasa. Hal ini terutama untuk nilai tambah upgrading bisnis di perdesaan.

Rektor UB, Prof Widodo menambahkan, kegiatan MMD mahasiswa akan melakukan brainstorming dalam mengelola desa  menjadi lebih optimal. Keunikan yang akan ditemui di desa nanti bisa menjadi database untuk peningkatan kualitas penelitian dan publikasi di UB.

Sebagai informasi, UB melaksanakan program MMD pada Juni hingga Agustus mendatang. Sebanyak 14.019 mahasiswa diterjunkan ke 30 kabupaten/kota di 1.000 desa di Jatim.

Jumlah mahasiswa tersebut terdiri atas 31 mahasiswa angkatan 2019, 1.587 mahasiswa angkatan 2020, dan 12.401 mahasiswa angkatan 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement