REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengingatkan para pemudik yang berkendara jarak jauh untuk senantiasa mengedepankan keamanan dan keselamatan.
Menegaskan apa yang disampaikan Kapolri, khususnya kepada para pengendara yang mudik, diminta untuk mempersiapkan diri dengan baik, terutama yang akan berkendara jarak jauh.
Karena fakta telah menunjukkan semakin jauh mudiknya, potensi kecelakaannya juga semakin tinggi. Sebagaimana diketahui, angka tertinggi kecelakaan di ruas tol pada arus mudik/balik Lebaran tahun tahun lalu tertinggi di Jawa Timur.
Kemudian Jawa Tengah dan berikutnya Jawa Barat. “Itu artinya, semakin jauh dari titik awal mereka mudik, potensi untuk kecelakaan lalu lintas juga semakin tinggi,” ujarnya, saat mendampingi Kapolri meninjau kesiapan di GT Kalikangkung, Semarang, Selasa (18/4).
Oleh karena itu, kata Muhadjir, ia meminta agar dipersiapkan betul dan menghindari mengemudi jika sudah dalam kondisi lelah atau pemudik tidak memaksakan diri berkendara ketika kondisi fisik perlu beristirahat terlebih dahulu.
“Maka seperti yang disampaikan Kakorlantas dan Dirlantas Polda Jateng, sebaiknya yang berkendara jauh supaya menyiapkan pengemudi cadangan, sehingga bisa bergantian di perjalanan,” tambahnya.
Kalaupun tidak membawa pengemudi cadangan, kata Muhadjir, upayakan tidak memaksakan diri jika dalam kondisi lelah apalagi sudah mulai mengantuk.
Kemudian, lanjutnya, beristirahat di rest area secukupnya saja, karena rest area bukan tempat untuk beristirahat dalam waktu yang lama. Rest area adalah tempat pemberhentian hanya sekadar untuk mampir, isoma, membeli bahan kebutuhan yang diperlukan, dan ke toilet.
Apabila rest area dalam kondisi padat, sholat tidak harus di rest area. Para pemudik juga bisa sholat di jalan, cukup tayamum dengan melakukan gerakan yang memang bisa dilakukan di dalam kendaraan pada saat melakukan dalam perjalanan.
Kalu memang sudah sangat lelah dan rest area padat, disarankan untuk mencari exit tol terdekat dan beristirahat jalur exit. Dirlantas dan kapolda Jateng sudah menyiapkan tempat istirahat untuk waktu yang lebih lama.
Sehingga saat akan melanjutkan perjalanan kembali, kondisi staminanya sudah segar kembali. Dan ketika masuk ke jalur tol kembali, tidak dikenakan biaya.
Oleh karena itu apa yang disiapkan (fasilitas) ini bisa dimanfaatkan dengan betul oleh para pemudik yang akan menempuh perjalanan panjang dan tidak membawa pengemudi cadangan.
“Yang penting pesan saya, yang utama selamat nomor satu. Karena kalau sudah aman dan selamat baru memikirkan yang lain, gembira, sukacita berrtemu dengan keluarga di kampung halaman,” tambahnya.
Pemerintah, lanjut Menko PMK, berupaya betul untuk menekan angka fatalitas akibat kecelakaan di jalan tol selama arus mudik/balik Lebaran kali ini. Upaya itu tidak mungkin hanya dilakukan oleh jajaran kepolisian, aparat TNI, dinas perhubungan dan pihak terkait lainnya.
Tentunya ini juga harus didukung oleh partisipasi serta kesadaran dari masyarakat, khususnya para pemudik dan memanfaatkan jalan tol, jalan nasional maupun jalan arteri yang lain untuk tertib dan mengedepankan keselamatan.
Untuk itu, Muhadjir juga mengapresiasi berdasarkan paparan Polda Jateng dan Dirlantas Polda Jateng bahwa skenario pemanfaatan jalur non tol di Jateng juga sudah bagus. Termasuk terkait pembagian di kota aglomerasi.
Di mana ketika kebijakan rekayasa satu arah diberlakukan di jalan tol, beban jalan non tol tidak hanya ditanggung oleh satu kota tertentu, misalnya Kota Semarang. “Tetapi juga dibagi di sejumlah wilayah aglomerasi,” tegasnya.