Selasa 06 Jun 2023 12:51 WIB

Desa Tluwuk Pati Jadi Desa Ramah Perempuan dan Anak di Jateng

Tim relawan Sahabat Perempuan dan Anak sudah dibentuk di desa ini.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
 Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, berdialog dengan para relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati. Desa Tluwuk kini menjadi Desa Ramah Perempuan dan Anak (DRPA) di Jawa Tengah.
Foto: Dokumen
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, berdialog dengan para relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati. Desa Tluwuk kini menjadi Desa Ramah Perempuan dan Anak (DRPA) di Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kabupaten Pati, Jawa Tengah, kini memiliki percontohan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPA). Desa tersebut adalah Desa Tluwuk, di Kecamatan Wedarijaksa.

DRPA merupakan program pemerintah pusat yang disinergikan untuk menguatkan program Desa Sejahtera (Destara) yang diinisiasi oleh Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Jateng.

"Dasar pemikirannya, walaupun desanya sudah sejahtera tetapi tidak ramah perempuan dan kurang peduli anak, di mana sejahteranya,"  kata Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, Selasa (6/6/2023).

Di Desa Tluwuk ini, masyarakat di dilatih dengan keterampilan untuk bisa meningkatkan ekonomi keluarga melalui pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan potensi desanya.

Sedangkan pemerintah desa didorong menyelenggarakan tata kelola pemerintahan, pembangunan, serta pembinaan pemberdayaan masyarakat desa yang terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan.

Termasuk ramah terhadap perempuan serta peduli anak. "Sehingga, warga memiliki kemampuan untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan anak," jelas Taj Yasin.

Guna memperkuat DRPA, kata wagub, di Desa Tluwah juga sudah dibentuk tim relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA), yang tidak hanya menunggu datangnya laporan.

Namun secara aktif juga terjun langsung untuk melakukan pembinaan serta upaya pencegahan terhadap kekerasan perempuan dan pentingnya perlindungan kepada anak.

Tim juga diminta inisiatif jemput bola dengan melakukan sosialisasi, bekerja sama dengan pihak-pihak terkait. Sebab, banyak kekerasan perempuan yang terjadi, tapi tidak mencuat ke permukaan.

"Maka kolaborasi dengan komponen juga sangat penting agar di desa ini , benar-benar 0 persen kekerasan terhadap perempuan dan problem terhadap hak-hak anak," ungkap wagub.

Sementara itu, Ketua Umum BKOW Jateng, Nawal Arafah Yasin menambahkan, program Destara sudah terlaksana di sejumlah kabupaten di wilayah Jateng.

Seperti Kabupaten Demak, Pemalang, dan Sragen. Tetapi belum banyak Destara yang disinergikan dengan program DRPA, kecuali di Pati.

Program Destara yang dikolaborasikan dengan DRPA, diharapkan bisa memberi hasil maksimal dalam mewujudkan kesejahteraan kepada masyarakatnya.

"Sehingga mampu berkontribusi menurunkan angka kemiskinan Jateng dan pada saat yang sama juga menekan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak," tegas Nawal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement