REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kabupaten Bantul memiliki potensi ancaman bencana yang beragam. Oleh karena itu, untuk mengetahui apa saja potensi bencana yang ada di lingkungannya dan cara penanggulangan bencana, BPBD Kabupaten Bantul membentuk Kalurahan Tangguh Bencana (Kaltana).
Gladi Posko dan Pengukuhan Kalurahan Tangguh Bencana (Kaltana) Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2023 diselenggarakan di Lapangan Saemaul Kaligondang, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Selasa (20/6/2023).
Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanto menjelaskan, tujuan acara ini untuk meningkatkan kemampuan tanggap bencana di Kalurahan Sumbermulyo.
“Pembentukan kalurahan tanggap bencana ini tujuannya agar kalurahan beserta warganya mempunyai kemampuan mandiri untuk menanggapi ancaman bencana. Kegiatan ini dilaksanakan selama 11 kali pertemuan dari 29 Mei 2023 sampai 20 Juni 2023,” jelasnya, Rabu (21/6/23).
Agus menambahkan, peserta tetap kegiatan ini berjumlah 30 orang yang berasal dari berbagai unsur. Sedangkan untuk gladi posko tanggal 20 Juni 2023, ada tambahan 10 peserta dari warga dan 10 peserta dari unsur Pemerintah Kalurahan, kapanewon, Polsek, Koramil, dan puskesmas.
Selanjutnya, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyampaikan apresiasinya pada acara ini. Menurutnya pengetahuan tanggap bencana penting dimiliki oleh masyarakat.
Apalagi, Kalurahan Sumbermulyo dikenal memiliki warga yang kompak, sehingga bencana yang terjadi dapat tertangani dengan baik. "Dalam penanganan covid, Sumbermulyo termasuk kalurahan yang baik dalam penanganan covid pada waktu yang lalu," kata Bupati.
Ia berharap, relawan bencana di kalurahan ini dapat menjaga kekompakan dalam penanganan bencana. "Karena kita masih harus bersiap siaga pada segala bencana yang mungkin terjadi, seperti gempa bumi, kebakaran, longsor, dan lain sebagainya,” katanya.