Jumat 11 Aug 2023 17:07 WIB

Atasi Masalah Sampah, Pemkab Sleman Luncurkan Inovasi Gede Lampah

Pemilahan sampah dilakukan secara mandiri mulai dari rumah tangga

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Gotong royong membersihkan sampah oleh warga Sleman
Foto: istimewa
Gotong royong membersihkan sampah oleh warga Sleman

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, DIY, Kustini Sri Purnomo, meluncurkan inovasi Gerakan Depok Memilah Sampah (Gede Lampah) yang diinisiasi oleh Kapanewon Depok. Inovasi tersebut merupakan upaya yang dilakukan Pemkab Sleman dalam mengatasi permasalahan sampah yang ada di Sleman usai ditutupnya TPS Piyungan.

Menurut Kustini program ini sejalan dengan Peraturan Bupati (Perbup) Kabupaten Sleman Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

"Ini apa yang kita harapkan bersama, memilah sampah secara mandiri mulai dari rumah tangga. Dan Kapanewon Depok menjadi penggerak pertama melalui Gede Lampah ini," kata Kustini, Jumat (11/8/2023).

Ia berharap inovasi itu dapat menjadi inspirasi bagi kapanewon lainnya dalam rangka menanggulangi permasalahan sampah di wilayahnya masing-masing. Ia juga berharap permasalahan sampah di Sleman dapat di selesaikan di lingkup kapanewon atau bahkan kalurahan.

Upaya pemilahan sampah sejatinya tidak hanya dilakukan Kapanewon Depok. Sebelumnya Bupati Kustini juga meninjau evaluasi kalurahan inovatif pengelolaan sampah di Kalurahan Ammbarketawang.

Kustini mengapresiasi inovasi pengelolaan sampah yang dimiliki Kalurahan Ambarketawang. Menurutnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah menjadi inisiatif yang patut diacungi jempol. Ditambah lagi, dengan adanya lokasi khusus pemilahan sampah, salah satunya di kawasan Gamping Lor. "Ini wujud nyata dukungan masyarakat dalam mengatasi permasalahan sampah di Sleman," katanya.

Saat itu Kustini juga meninjau lokasi pengelolaan sampah dan kelompok wanita tani. Bupati menyampaikan, pelaksanaan evaluasi kalurahan inovatif tidak terlepas dari upaya pemberdayaan masyarakat di tingkat kalurahan, baik di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga lingkungan.

Panewu Depok, Wawan Widiantoro menjelaskan, saat ini telah ada 65 KPSM (Kelompok Pengelola Sampah Mandiri) di Kapanewon Depok. Jumlah tersebut menurutnya melebihi jumlah padukuhan yang ada di Kapanewon Depok yakni sejumlah 58 padukuhan.

"Kami juga minta Pak Lurah di setiap kalurahan untuk bisa berkontribusi, kalau bisa nanti membeli alat atau mesin untuk mengolah sampah," ujar Wawan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement