Kamis 24 Aug 2023 19:29 WIB

Atasi Dampak Kemarau di Tempel, BPBD Sleman Siapkan Tiga Tangki Air Bersih 

Wilayah dengan potensi kekeringan tinggi yakni Prambanan, Gamping, Tempel, Moyudan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi kekeringan.
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ilustrasi kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sejumlah wilayah di Kabupaten Sleman mulai merasakan dampak kekeringan akibat musim kemarau. Salah satunya terjadi di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Kapanewon Tempel, Sleman. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan mengatakan, Puskesmas Tempel 1 di kalurahan Margorejo sudah mengalami kesulitan air bersih sejak tanggal 14 Agustus 2023 lalu. Hal tersebut disebabkan akibat dampak musim kemarau dan ada aktivitas pengeboran sumur milik masyarakat. 

Baca Juga

Makwan mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan dropping air bersih ke fasyankes tersebut sebanyak tiga tangki. Satu tangkinya berisi sekitar 15.000 liter air. Ia mengatakan dropping air terakhir dilakukan oleh BPBD Sleman pada Senin (21/8/2023) lalu.

"Sudah tiga tangki yang kami salurkan, untuk kebutuhan pelayanan umum. Penyebabnya sumur asat," ujar Makwan saat dikonfirmasi, Kamis (24/8).

Makwan menuturkan, pada musim kemarau tahun ini beberapa wilayah di kabupaten Sleman memang rawan terjadi bencana kekeringan.  Beberapa wilayah yang potensinya cukup tinggi yakni berada di kapanewon Prambanan, Gamping, Tempel, dan Moyudan.

Ia menegaskan, dalam menghadapi musim kemarau tahun ini, BPBD Sleman telah menyiapkan sebanyak 145.000 liter air bersih. Air bersih tersebut nantinya bisa disalurkan kepada masyarakat apabila dibutuhkan. 

"Untuk total air bersih yang kami siapkan jumlahnya 29 tangki," terang Makwan.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement