Kamis 31 Aug 2023 20:46 WIB

Produk Bakpia Kukus Khas Yogya Perluas Pasar Lewat Marketplace

Digitalisasi dan pemasaran melalui marketplace mendorong produk dikenal lebih luas.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
 Kue bakpia di atas nampan (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Kue bakpia di atas nampan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Salah satu oleh-oleh kuliner khas Yogyakarta yang menjadi incaran para wisatawan adalah bakpia. Saat ini, terdapat banyak ragam bakpia yang bisa dipilih, salah satunya yakni bakpia kukus.

Di antara produsen bakpia tersebut yakni Bakpia Kukus Tugu Jogja, yang kini menjadi salah satu brand bakpia yang telah dikenal luas oleh wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Bakpia versi lebih modern ini merupakan inovasi dari pasangan Anggara Jati dan Rizka Wahyu Romadhona pada 2017.

“Pak Anggara dan Bu Rizka ingin menciptakan produk bakpia yang berbeda dengan memadukan konsep modern dengan tetap mengedepankan nilai budaya serta keunikan lokal,” jelas Senior Brand Manager Bakpia Kukus Tugu Jogja, Nurul Akbar, saat ditemui dalam Media Workshop Tokopedia di Yogyakarta, Rabu (30/8/2023).

Ia menjelaskan, ketika melakukan survei kecil-kecilan kepada wisatawan, ditemukan bahwa mereka jenuh dengan bakpia yang tradisional, apalagi brand bakpia jumlahnya sangat banyak namun rasa tidak berbeda.

Dari hasil survei, para wisatawan menginginkan produk bakpia yang lebih lembut, tapi tetap mempertahankan tradisional dan citarasa sendiri. "Makanya tagline-nya Jogja Rasa Baru," imbuhnya.

Akbar menambahkan, dalam menghadirkan produk, Bakpia Kukus Tugu Jogja selalu memilih bahan baku yang terbaik. Semua bahan yang digunakan berasal dari produsen lokal, khususnya di Yogyakarta. Perpaduan resep rahasia dan bahan terbaik inilah yang menghasilkan cita rasa khas Bakpia Kukus Tugu Jogja.

Tidak hanya itu, produk mereka juga terus berinovasi dengan berbagai rasa baru seperti rasa klepon dan red velvet cokelat hazelnut yang baru saja dirilis. "Kami juga membuat produk almond tart juga bolu kukus," kata Akbar.

Selain itu, Bakpia Kukus Tugu Jogja juga memiliki tujuan dalam memberdayakan masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.

"Hingga saat ini, Bakpia Kukus Tugu Jogja telah menyediakan lebih dari 700 jenis produk dari mitra UMKM di berbagai toko kami,” ungkap Akbar.

Digitalisasi dan pemasaran melalui marketplace mendorong produk Bakpia Kukus Tugu Jogja dikenal lebih luas. Pandemi pada 2020 merupakan motor pendorong produk bakpia modern ini menyasar marketplace Tokopedia.

"Pandemi pukulan yang berat untuk semua pelaku usaha, makanya kami eksplor channel yang baru di marketplace, salah satunya Tokopedia. Kami tidak menampik itu masa yang susah dan alhamdulillah bisa terlewati," ujar General Manager Channel Category Development Bakpia Kukus Tugu Jogja, Raden Ferdyanto.

Menurut Raden, untuk terus berkembang, produk Bakpia Kukus Tugu Jogja harus hadir di channel yang digunakan oleh masyarakat. Karenanya, mereka bergabung dengan Tokopedia guna menjangkau lebih banyak pelanggan di seluruh penjuru di Indonesia, dengan memanfaatkan berbagai kampanye seperti Waktu Indonesia Belanja (WIB), Kumpulan Toko Pilihan (KTP) dan Kejar Diskon, serta fitur pemasaran seperti TopAds.

Sejak bergabung dengan Tokopedia, Bakpia Kukus Tugu Jogja mendapatkan banyak manfaat. Mulai dari brand awareness yang semakin meningkat di seluruh wilayah di Indonesia hingga penjualan yang terus melonjak.

"Penjualan offline kami jadi berdampak signifikan, tapi online tetap kita gencarkan," katanya.

Kepala Divisi Corporate Affairs Tokopedia, Antonia Adega mengatakan, melalui inisiatif Hyperlocal Tokopedia, pelaku usaha di seluruh wilayah di Indonesia punya kesempatan yang sama untuk menciptakan peluang bisnis lewat pemanfaatan teknologi. Hyperlocal Tokopedia menerapkan teknologi geo-tagging dan bertujuan mendekatkan penjual dan pembeli di mana pun mereka berada.

“Hyperlocal Tokopedia terdiri dari berbagai manifestasi. Contohnya, Kumpulan Toko Pilihan (KTP) yang merupakan halaman kurasi produk penjual terdekat dari lokasi pembeli. KTP memungkinkan penjual menjangkau pasar di wilayah sekitarnya dengan lebih mudah,” jelas Adega.

Menurutnya, inisiatif Hyperlocal Tokopedia membantu kemajuan pelaku usaha di Indonesia, termasuk Yogyakarta. Upaya ini sejalan dengan salah satu komitmen ESG GoTo Tiga Nol (Three Zeroes), yaitu Nol Hambatan (Zero Barriers).

Bahkan, selama lebih dari 14 tahun berdiri, Tokopedia saat ini sudah terdiri dari lebih dari 14 juta penjual dan hampir 100 persen pelaku UMKM. Melalui Tokopedia, mereka memasarkan lebih dari 1,8 miliar produk terdaftar kepada masyarakat di 99 persen kecamatan di Indonesia.

"Kami ingin membantu pelaku usaha menciptakan peluang tanpa hambatan lewat ekosistem GoTo termasuk Tokopedia,” kata Adega.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement