Rabu 20 Sep 2023 05:59 WIB

Ganjar: Tak Ada Politik Identitas dalam Sejarah Politik Saya

. Ia menyebut hal itu dilakukan untuk kepentingan perusahaan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Bakal calon presiden (Bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan saat Mata Najwa 3 Bacapres Bicara Gagasan di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta, Senin (19/9/2023). Selama 90 menit Bacapres Ganjar Pranowo ditantang berbicara gagasan dan menjawab pertanyaan bagaimana nanti memimpin Indonesia yang dipandu oleh Najwa Shihab. Topik paling banyak dipilih yakni terkait Korupsi dan Penegakan Hukum, lapangan kerja, dan kebebasan berpendapat paling banyak disorot untuk Ganjar yang tampil pada sesi kedua.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bakal calon presiden (Bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan saat Mata Najwa 3 Bacapres Bicara Gagasan di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta, Senin (19/9/2023). Selama 90 menit Bacapres Ganjar Pranowo ditantang berbicara gagasan dan menjawab pertanyaan bagaimana nanti memimpin Indonesia yang dipandu oleh Najwa Shihab. Topik paling banyak dipilih yakni terkait Korupsi dan Penegakan Hukum, lapangan kerja, dan kebebasan berpendapat paling banyak disorot untuk Ganjar yang tampil pada sesi kedua.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bakal Calon Presiden (Capres), Ganjar Pranowo, menjawab soal tudingan politik identitas terkait kemunculan dirinya di tayangan azan. Ia membantah bahwa dirinya memainkan politik identitas.

"Saya menunjukkan diri saya sendiri. Saya  menunjukkan saya suka lari, saya menunjukkan saya komunikasi dengan masyarakat. Saya menunjukan sikap-sikap yang lebih jelas. Sekali lagi saya tidak ada dalam sejarah politik menggunakan politik identitas. Boleh dicek," kata Ganjar, Selasa (19/9/2023).

Baca Juga

Ia menceritakan bahwa ketika itu dirinya diajak oleh tim kreatif MNC. Ia menyebut hal itu dilakukan untuk kepentingan perusahaan. 

"Saya sebenarnya diajak pada banyak program berikutnya. Sudah kita siapkan program berikutnya yang lain, dan pasti akan juga tayang di sana dan pada saat itu saya hanya mengingatkan kalau ini masuk wilayah kampanye tolong dipertimbangkan, kecuali bukan wilayah kampanye silakan Anda pakai," ucapnya.

Ia pun kembali menegaskan bahwa dirinya memanfaatkan politik identitas. Menurutnya ada banyak identitas yang dibaca dari dirinya.

"Pada sisi yang lain saya bertemu dengan bhante, saya bertemu pendeta dan pastur itu di-upload lebih dulu sebelum berita ini," ungkapnya.

Ganjar Pranowo diketahui muncul dalam tayangan azan di televisi swasta milik Hary Tanoesoedibjo. Hary Tanoe merupakan Ketua Umum Perindo yang merupakan salah satu partai non parlemen pendukung Ganjar Pranowo.

Tayangan azan berisi sosok capres itu menuai pro dan kontra. Ada yang membolehkan, ada yang mencibir, ada yang membela dan ada pula yang menyayangkan karena merasa itu merupakan bagian dari politik identitas.

Dalam tayangan, Ganjar tampak menyambut jamaah yang datang. Memakai koko putih, sarung bermotif batik dan peci hitam, Ganjar diperlihatkan mengambil wudhu sampai menjadi salah satu jamaah di belakang imam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement