Selasa 31 Oct 2023 00:47 WIB

Dinsos Siapkan Pendampingan Setelah Pengungsi Kebakaran Merbabu Pulang

Sejumlah fasilitas umum warga rusak akibat terdampak karhutla.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Sedikitnya 89 warga Dusun Ngaduman, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dievakuasi akibat lingkungan mereka terdampak asap karhutla lereng Merbabu.
Foto: Republika/Bowo pribadi
Sedikitnya 89 warga Dusun Ngaduman, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dievakuasi akibat lingkungan mereka terdampak asap karhutla lereng Merbabu.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Meskipun para pengungsi kebakaran Gunung Merbabu telah kembali ke rumah masing-masing, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang masih memberikan pendampingan.

Langkah ini dilakukan karena sejumlah fasilitas umum (fasum) warga yang rusak akibat terdampak kebakaran hutan dan lahan tersebut belum dapat dimanfaatkan.

Pendampingan juga dimaksudkan agar warga yang sebelumnya mengungsi tersebut benar-benar telah siap untuk memenuhi logistik kebutuhannya secara mandiri.

Sebab, setelah kembali dari pengungsian, mereka belum tentu siap dengan bahan makanan dan kebutuhan hariannya. Terlebih instalasi air bersih juga masih rusak.

"Maka mereka masih harus kami dampingi sampai kondisi mereka benar- benar normal," ungkap Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Semarang, Istichomah, di Getasan, Kabupaten Semarang, Senin (30/10/2023).

Selain pendampingan dalam pemenuhan logistik, lanjutnya, juga diberikan pendampingan kesehatan oleh tenaga medis guna memantau kondisi kesehatan warga yang baru kembali dari pengungsian.

Misalnya yang terkait dengan gangguan pernafasan dan kesehatan mata. "Untuk itu juga dilibatkan bidan desa dan posko kesehatan di lingkungan dusun masing- masing," katanya.

Langkah-langkah penanganan setelah para pengungsi kembali ke lingkungan masing-masing adalah fokus pada penyediaan air bersih.

Sebab hampir semua instalasi air bersih dari sumber air ke pemukiman warga juga rusak akibat ikut terbakar. Sehingga bisa dipastikan tidak ada pasokan air bersih.

Oleh karena itu bantuan air bersih baik dari BPBD maupun PMI Kabupaten Semarang masih disiagakan di Desa Batur untuk memperlancar distribusi bantuan air bersih.

Sesuai instruksi bupati Semarang, setiap hari akan ada dropping 30 tangki air bersih untuk warga yang ada di wilayah terdampak kebakaran lereng Merbabu.

Bantuan air bersih ini difokuskan di enam wilayah dusun terdampak, masing-masing Dusun Ngelo sebanyak enam tangki, Dusun Gedong (empat tangki), Dusun Ngaduman (empat tangki).

"Sisanya untuk Dusun Thekelan serta untuk cadangan yang disiagakan di posko induk penanganan kebakaran Merbabu," ungkap Istichomah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement