Kamis 09 Nov 2023 21:13 WIB

Kebakaran Lereng Gunung Kawi, 46 Hektare Lahan Terdampak

Penyebab kebakaran masih belum diketahui pasti.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
 Tim gabungan berusaha melakukan pemadaman api di hutan lindung lereng Gunung Kawi, Kabupaten Malang, Rabu (8/11/2023).
Foto: Dokumen
Tim gabungan berusaha melakukan pemadaman api di hutan lindung lereng Gunung Kawi, Kabupaten Malang, Rabu (8/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sekitar 46 hektare (ha) lahan di Gunung Kawi terdampak kebakaran. Hal ini diungkapkan Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan, saat dikonfirmasi Republika, Kamis (9/11/2023).

Dijelaskan, kejadian kebakaran bermula pada Selasa (7/11/2023) pukul 20.35 WIB. Saat itu, kata dia, terpantau secara visual dengan jelas api membara di lereng Gunung Kawi sebelah timur. "Terutama di area seputaran batu tulis Gunung Kawi Petak 193," kata dia.

Akibat kejadian ini, sejumlah vegetasi di Gunung Kawi pun ikut terbakar. Beberapa vegetasi yang dimaksud antara lain cemara gunung dan semak belukar.

Terkait penyebab kebakaran, kata dia, masih belum diketahui pastinya. Namun petugas yang berwenang masih berusaha melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Di samping itu, Sadono memastikan, sejumlah personel dari tim gabungan telah diterjunkan untuk menangani kebakaran sejak Rabu (8/11/2023). Tim tersebut terdiri atas BPBD Kabupaten Malang, Polsek Wagir dan Polsek Ngajum, Koramil Wagir.

Kemudian, RPH Wagir, Gendogo, dan Selorejo, SAR Awangga, Personel Lembah Perkusi, serta masyarakat. Berdasarkan laporan petugas di lapangan, kondisi di tempat kejadian cukup ekstrem.

Area jurang dan berbukit  serta sulit dijangkau cukup membahayakan keselamatan tim pemadam. Ditambah lagi dengan cuaca yang berkabut tebal sehingga menyulitkan petugas.

Meski demikian, petugas di lapangan tetap berusaha menyisir dan memadamkan api di tempat kejadian. Apalagi dilaporkan api telah menyebar ke area savana 1 sejak Rabu (8/11/2023) sore.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement