Selasa 14 Nov 2023 17:23 WIB

Harga Telur, Beras, dan Cabai di Pasar Kota Malang Terus Merangkak Naik

Akibat kenaikan ini, Wasitah pun harus mengalami dampak penjualan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Kebutuhan pokok (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Kebutuhan pokok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Harga sejumlah komoditas di Kota Malang terus merangkak dari waktu ke waktu. Hal ini terutama harga pangan yang berada di Pasar Oro-Oro Dowo, Kota Malang, Selasa (14/11/2023).

Pedagang sembako, Daryanto, menyatakan, terdapat beberapa pangan yang mengalami kenaikan selama beberapa waktu terakhir. Harga beras yang berukuran 5 kilogram (kg) misalnya meningkat dari Rp 67 hingga Rp 73 ribu. Ada pula beras merek tertentu yang sebelumnya Rp 78 ribu melonjak menjadi Rp 87 ribu per 5 kilogram.

Tak hanya beras, harga telur juga mengalami kenaikan dari Rp 26 ribu hingga Rp 28 ribu per kg. "Ini sudah naik sekitar dua sampai tiga mingguan. Kalau beras naik sudah lama," kata pria disapa Anto ini saat ditemui Republika, Selasa (14/11/2023). 

Selanjutnya, komoditas gula juga mengalami peningkatan harga. Harga komoditas ini merangkak dari Rp 15 ribu menjadi Rp 15 ribu per kilogram. 

Meskipun sejumlah komoditas naik, Anto memastikan, ini tidak memengaruhi pendapatannya. Sebab, pembeli tetap membeli komoditas tersebut karena termasuk bahan pangan yang sangat dibutuhkan.

Tidak hanya komoditas-komoditas tersebut, harga cabai juga masih menunjukkan peningkatan. Pedagang sayur, Wasitah (65 tahun) mengungkapkan, harga cabai besar meningkat dari Rp 65 ribu menjadi Rp 75 ribu per kilogram. "Itu dua hari lalu masih 65 ribu per kilonya," kata perempuan berhijab ini.

Selain itu, harga cabai rawit kecil juga melonjak dari Rp 80 ribu menjadi Rp 95 ribu per kilogram. Menurut Wasitah, kenaikan ini mulai terjadi sekitar satu bulanan terakhir. Harga cabai sebelum kenaikan biasanya hanya berkisar Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu per kilogram.

Akibat kenaikan ini, Wasitah pun harus mengalami dampak penjualan. "Tidak tentu besarannya, dulu kadang habis dua sampai tiga kilogram. Kalau sekarang cuma 1 kilo saja," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement