REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur, mendukung perluasan layanan angkutan massal Trans Jatim. Untuk mendukung operasional Trans Jatim rute Bangkalan-Surabaya dan sebaliknya, Pemkab Bangkalan menyediakan tiga bus sebagai angkutan pengumpan (feeder).
Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Arief M Edie mengatakan, penyediaan angkutan umum untuk membantu mobilitas masyarakat, serta diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. “Program ini juga dalam rangka mendukung program pemerintah pusat memasyarakatkan angkutan umum, sehingga penggunaan kendaraan pribadi semakin berkurang,” kata Arief, Selasa (23/1/2024).
Arief mengatakan, tiga bus feeder dari Pemkab Bangkalan akan dikelola oleh Organisasi Angkutan Darat (Organda). Penyerahan tiga bus tersebut kepada Organda dilakukan di Pendopo Agung Bangkalan pada Senin (22/1/2024).
Menurut Arief, bus tersebut nantinya melayani rute Bangkalan-Kamal, Bangkakan-Tanjung Bumi, dan Bangkalan-Blega. Untuk tarifnya, kata dia, ditetapkan Rp 7.000 sekali jalan.
“Dari sisi ekonomi bepergian dengan menggunakan angkutan umum ini jelas lebih ekonomis, di samping bisa mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh terlalu banyaknya kendaraan pribadi,” kata Arief.
Untuk mendukung operasional bus tersebut, Arief mengatakan, dalam waktu dekat akan menerbitkan peraturan bupati, termasuk penggantian pelat nomor dari merah ke kuning.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menyampaikan langkah perluasan layanan Trans Jatim. Salah satunya rute Surabaya-Bangkalan dan sebaliknya. Angkutan Trans Jatim itu akan melalui sejumlah halte, antara lain halte terminal Purabaya, halte Purabaya, halte Perak Barat, halte Amoel-Sidotopo, halte Kedinding Lor, dan halte Simpang Tangkel.
Selain itu, halte Embong Miring Burneh, halte Plaza Bangkalan, dan halte Terminal Bangkalan. Pemkab Bangkalan disebut akan menyediakan empat halte penunjang dan pemberhentian bus di empat titik.