Selasa 06 Feb 2024 21:07 WIB

Sejumlah Tanggul Sungai di Grobogan Jebol, Paling Parah di Empat Titik

Jebolnya tanggul sungai turut memicu banjir.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Seorang anak menerobos banjir di Desa Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (6/2/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Seorang anak menerobos banjir di Desa Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (6/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, melaporkan adanya sejumlah tanggul sungai yang jebol dan turut memicu banjir di sejumlah lokasi. Tanggul sungai jebol yang kondisinya paling parah disebut tersebar di empat titik.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Grobogan, Masrikan, mengatakan, ada banyak tanggul sungai yang jebol. Namun, kata dia, yang kondisinya cukup parah di empat titik. “Di antaranya di Sungai Tuntang, terdapat di tiga titik, mulai dari Desa Kemiri (Kecamatan Gubug),” kata dia, Selasa (6/2/2024).

Baca Juga

Selain itu, menurut Masrikan, di Bendungan Glapan dan dekat Jembatan Tuntang. Satu titik tanggul sungai lainnya yang jebol berada di aliran Sungai Cabean. Ia mengatakan, ada juga tanggul jebol di Sungai Jragung yang masuk wilayah Kabupaten Demak, namun memicu banjir di Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan.

Masrikan mengatakan, pihaknya masih mendata ada atau tidaknya tanggul sungai jebol di titik lain. Pendataan juga dilakukan untuk desa dan rumah warga yang terdampak banjir, termasuk area pertanian.

Camat Gubug, Bambang Suprihadi, mengatakan, di daerahnya ada tiga titik tanggul yang jebol. Ada tanggul yang dilaporkan jebol pada Senin (5/2/2024) malam dan dini hari. Menurut dia, jebolnya tanggul ini memicu banjir, bahkan ada yang sampai membuat warga mengungsi. Seperti di wilayah Desa Kemiri, di mana ada beberapa warga yang diungsikan ke lantai dua masjid setempat.

Bambang mengatakan, pihaknya masih mendata desa di Kecamatan Gubug. “Data sementara ada belasan desa, tapi masih menunggu laporan dari kepala desa masing-masing desa terdampak. Termasuk pemukiman dan area persawahan yang juga terdampak,” kata Bambang.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana sebelumnya menjelaskan, banjir di wilayah Kabupaten Grobogan dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Senin. Hujan mengakibatkan debit air Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang meningkat dan meluap di wilayah Grobogan.

Berdasarkan data BPBD Provinsi Jateng yang diterima Selasa siang, banjir terjadi di 32 desa yang tersebar di 12 kecamatan. Kecamatan terdampak banjir itu adalah Godong, Tawangharjo, Geyer, Tegowanu, Penawangan, Purwodadi, Toroh, Karangrayung, Kedungjati, Tanggungharjo, Grobogan, dan Gubug.

Banjir dilaporkan berdampak terhadap setidaknya 2.662 rumah dan 56 hektare lahan persawahan. Selain itu, banjir juga menggenangi enam unit fasilitas pendidikan, satu rumah ibadah, satu kandang sapi, dan berdampak terhadap lalu lintas di sejumlah ruas jalan.

Nana mengatakan, BPBD Provinsi Jateng berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Grobogan untuk melakukan penanganan dampak banjir, termasuk melakukan evakuasi warga terdampak, menyiapkan dapur umum, dan menyalurkan logistik yang dibutuhkan.

“BPBD Kabupaten Grobogan bersama Pemprov Jateng, dibantu TNI dan Polri, terus melakukan langkah-langkah untuk evakuasi. Masyarakat yang terdampak kami arahkan ke beberapa tempat yang aman. Dapur lapangan dan pengiriman logistik juga dilakukan,” ujar Nana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement