REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengungkap temuan selebaran yang diduga bentuk kampanye hitam (black campaign). Selebaran yang jumlahnya ratusan itu dikabarkan ditemukan di masjid Punduhan, Desa Jogonegoro, Kecamatan Mertoyudan.
Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang M Habib Sholeh mengatakan, selebaran yang ada di masjid itu ditemukan oleh warga, kemarin. “Pertama kali selebaran ditemukan warga, menjelang sholat Maghrib. Kemudian diteruskan kepada pengawas TPS (tempat pemungutan suara), Panwasdes (Panitia Pengawas Pemilu Desa), dan Panwascam (Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan),” kata dia, Selasa (13/2/2024).
Hal itu diungkap Habib selepas mengikuti Apel Pergeseran Pasukan dalam Rangka Pengamanan Tahapan Pemungutan Suara Pemilu 2024 Wilayah Hukum Polresta Magelang di Lapangan drh Soepardi.
Menurut Habib, isi selebaran itu diduga mendiskreditkan salah satu calon anggota DPR RI. Namun, kata dia, selebaran itu keburu ditemukan oleh warga yang kemudian melaporkan kepada pengawas pemilu. “Sehingga selebaran tersebut belum sempat tersebar,” ujar dia.
Habib mengatakan, ada sebanyak 224 selebaran yang ditemukan. Ratusan selebaran itu disebut sudah diamankan Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) dan disimpan di kantor Bawaslu Kabupaten Magelang sebagai bukti.
Sejauh ini, Habib mengatakan, belum diketahui orang yang membuat atau menyimpan selebaran itu di masjid. Menurut dia, pihaknya masih berupaya melakukan penelusuran. Termasuk menelusuri kemungkinan adanya selebaran serupa di lokasi lain.
“Kalau dilihat dari angka cetak selebarannya, tidak mungkin hanya dua ratusan saja, pasti bisa lebih. Maka itu, ada potensi selebaran tersebut juga tersebar di masjid yang lain. Saat ini dari tim kami, Panwasdes dan pengawas TPS, keliling mencari kemungkinan apakah masih ada yang lain atau tidak,” kata Habib.