REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG — Tiga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) masih menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, hingga Rabu (21/2/2024). Menurut Direktur RSUD Kabupaten Temanggung Tetty Kurniawati, ada berbagai keluhan kesehatan dari ketiga petugas KPPS itu.
“Keluhannya bermacam-macam. Ada yang serangan strok ringan, infeksi saluran kencing, dan nyeri perut yang disertai diare,” kata Tetty.
Tetty mengaku tidak mengetahui persis faktor yang menyebabkan para petugas KPPS itu sakit. Menurut dia, memang ada faktor kelelahan, tapi tidak bisa dipastikan hal itu akibat kegiatan sebagai KPPS.
“Mungkin, selain di KPPS, mereka juga ada kegiatan lain sebelumnya yang menimbulkan kelelahan menumpuk,” ujar Tetty.
Menurut Tetty, kondisi ketiga pasien membaik. Ia menyebut biaya pengobatan petugas KPPS itu ditanggung oleh pemerintah. “Untuk KPPS yang mengalami sakit, biaya ditanggung oleh pemerintah daerah, dan yang mempunyai BPJS juga bisa menggunakan fasilitas pembiayaan dari BPJS,” katanya.
Salah satu anggota KPPS di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10 Gesing, Kecamatan Kandangan, Eko Rudianto, mengaku merasa lemas setelah tahapan pemungutan suara Pemilu 2024 selesai.
“Yang dirasa lemas, diare. Lemas yang paling parah itu sampai tidak ada tenaganya, itu pas hari Jumat. Pada waktu hari H pemungutan suara tidak terasa lelah yang berlebihan. Namun, setelah itu, merasa tidak enak badan, lemas sekali. Memang saya kurang tidur, malah tidak tidur sama sekali waktu itu,” ujar Eko.
Hingga kini, dilaporkan ada delapan petugas KPPS di Kabupaten Temanggung yang sakit. Lima petugas KPPS lainnya menjalani perawatan di rumah.