Sabtu 09 Mar 2024 21:59 WIB

Pemkab Demak Antisipasi DBD di Desa Terdampak Banjir

Pemkab Demak melakukan pengasapan di desa yang sebelumnya terdampak banjir.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Petugas melakukan pengasapan (fogging).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
(ILUSTRASI) Petugas melakukan pengasapan (fogging).

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak, Jawa Tengah, melakukan upaya pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di desa-desa yang sempat terdampak banjir. Upaya pencegahan dilakukan dengan pengasapan (fogging).

“Semua daerah yang sebelumnya terdampak banjir, terutama di Kecamatan Karanganyar, akan menjadi sasaran pengasapan,” kata Bupati Demak Eisti’anah, Sabtu (9/3/2024).

Baca Juga

Bupati mengatakan, pengasapan dilakukan secara bertahap, sehingga masyarakat diminta bersabar. Ia berharap pengasapan tersebut dapat meminimalkan potensi penyebaran DBD, penyakit dari virus yang dibawa nyamuk Aedes aegypti.

Agar pencegahan penyebaran DBD optimal, Bupati juga meminta masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 3M Plus. Masyarakat diimbau rutin menguras atau membersihkan tempat penampungan air dan menutupnya, serta mendaur ulang atau membersihkan barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Sebagai tambahan (Plus), masyarakat bisa melakukan langkah-langkah pencegahan lainnya, seperti menggunakan larvasida pembasmi jentik di tempat penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik, atau memasang obat antinyamuk.

Camat Karanganyar, Ungguh Prakoso, mengatakan, pengasapan sudah dilakukan di sejumlah desa wilayahnya, terutamanya yang sebelumnya dilanda banjir. Seperti di Desa Ketanjung, Undaan Lor, Undaan Kidul, Karanganyar, Wonorejo, Cangkring, Cangkringrembang, Wonoketingal, Kedungwaru Kidul, Kedungwaru Lor, Ngaluran, Tuwang, Ngemplik Wetan, dan Desa Jatirejo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement