REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS — Banjir masih menggenangi sejumlah lokasi di wilayah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus melaporkan ketinggian genangan banjir bervariasi.
Menurut Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Kudus, Munaji, ketinggian genangan banjir di wilayah Kecamatan Kaliwungu sudah mengalami penurunan rata-rata sekitar 20 sentimeter sampai 50 sentimeter.
“Di Kaliwungu, alhamdulillah, sudah turun. Itu karena sudah tidak ada limpasan ke spillway, sehingga air sudah turun 50 sentimeter sampai satu meter,” kata Munaji, saat dihubungi Republika, Selasa (19/3/2024).
Sementara di wilayah Undaan, Jekulo, Jati, dan Mejobo, menurut Munaji, ketinggian air bervariasi dari sekitar 20 sentimeter. Adapun yang paling dalam disebut sampai sekitar 1,5 meter. “Antara 20 (sentimeter) sampai 1,5 meter, (yang terdalam) ada di cekungan atau ada di sawah,” ujar dia.
Namun, Munaji mengatakan, ada beberapa daerah juga yang ketinggian genangan banjirnya naik di wilayah Kecamatan Jati dan Jekulo.
“Air naik beberapa sentimeter karena memang dibukanya pintu ke arah Sungai Juwana, maka banyak sekali rumah-rumah yang terendam lebih tinggi, terutama di wilayah Sidomulyo, Bulungcangkring, Bulung Kulon. Untuk (kecamatan) Mejobo juga sangat tinggi, tapi beberapa sudah ada yang turun,” kata Munaji.
Menurut Munaji, banjir di dua desa juga mengakibatkan akses jalan terhambat, yaitu di wilayah Desa Jati Wetan dan Tanjungkarang. “Masih banjir, sehingga akses jalan tersendat, tapi masih ramai lancar,” ujar dia.