Sabtu 23 Mar 2024 15:13 WIB

Antisipasi Banjir, Kementerian PUPR Siapkan Normalisasi 32 Kilometer Sungai Wulan

Anggaran untuk normalisasi Sungai Wulan dikabarkan sekitar Rp 900 miliar.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Pekerja mengoperasikan alat berat saat melakukan perbaikan tanggul Sungai Wulan yang jebol di Desa Ketanjung, Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (22/3/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Pekerja mengoperasikan alat berat saat melakukan perbaikan tanggul Sungai Wulan yang jebol di Desa Ketanjung, Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (22/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan upaya normalisasi Sungai Wulan, Jawa Tengah. Naiknya debit air dan jebolnya tanggul sungai tersebut memicu kejadian banjir di wilayah Kabupaten Demak.

Normalisasi ditujukan untuk meningkatkan daya tampung Sungai Wulan, terlebih saat debit air meningkat. Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia, dari panjang aliran Sungai Wulan mulai dari pintu bendung pembagi banjir Wilalung hingga laut yang mencapai kurang lebih 42 kilometer, sekitar 32 kilometer di antaranya menjadi sasaran normalisasi.

Baca Juga

Anggaran yang disiapkan untuk normalisasi sungai itu disebut mencapai sekitar Rp 900 miliar. “Saat ini baru tahap tender proyek tersebut. Nantinya dibagi menjadi tiga paket kegiatan,” kata Bob.

Sungai Wulan dilaporkan memiliki daya tampung sekitar 900 meter kubik per detik. Adapun saat banjir debitnya mencapai sekitar 1.290 meter kubik per detik. Selain meningkatkan daya tampung Sungai Wulan, tanggulnya pun akan diperkuat. 

Pada Jumat (22/3/2024), Bob meninjau langsung perbaikan tanggul kiri Sungai Wulan di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. Jebolnya tanggul tersebut memicu kejadian banjir. “Perbaikan tanggul jebol sudah dimulai sejak Senin (18/3/2024) dengan menerjunkan sejumlah alat berat. Bahkan, sebelum tanggul jebol, sudah ada personel di tanggul,” kata dia.

Tanggul Sungai Wulan yang jebol panjangnya sekitar 30 meter. Adapun pada Februari lalu dilaporkan ada tanggul yang jebol di dua titik, dengan panjang total sekitar 40 meter.

Menurut Bob, penutupan tanggul jebol itu mengalami kendala karena kedalaman air di lokasi bisa lebih dari delapan meter. Tiang pancang dengan panjang enam meter yang dipasang pun hilang. Karenanya, kata dia, didatangkan lagi tiang pancang yang lebih panjang, ukuran sembilan meter.

“Hal itu yang menyebabkan agak lama. Akhirnya penutupan baru bisa dilakukan pada Kamis (21/3/2024) malam harinya, sehingga ada harapan genangan banjir bisa kering karena debit air sungai masih di atas 100 kubik,” kata Bob.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement