Jumat 28 Nov 2025 14:05 WIB

UPN Veteran Yogyakarta Raih Akreditasi Unggul, Pertegas Komitmen Mutu Pendidikan

Hendro mengatakan UPN juga memperkuat fondasi keamanan dan kenyamanan kampus.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Fernan Rahadi
Acara media gathering bertajuk UPN Veteran Yogyakarta Menyapa Media, Kamis (21/11/2025).
Foto: Wulan Intandari
Acara media gathering bertajuk UPN Veteran Yogyakarta Menyapa Media, Kamis (21/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -  Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta menutup tahun 2025 dengan capaian strategis yang menegaskan kualitasnya sebagai salah satu perguruan tinggi unggulan nasional. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama,  Dr. Hendro Widjanarko memaparkan kemajuan signifikan di bidang akreditasi, tata kelola, infrastruktur, dan transparansi publik.

Ia menyampaikan tahun 2025 menjadi momentum penting bagi UPNVY setelah resmi meraih Akreditasi Unggul dari BAN-PT. Predikat ini ditetapkan melalui Surat Keputusan BAN-PT Nomor 2726/SK/BAN-PT/Ak/PT/IX/2025 pada 16 September 2025. Menurutnya, pencapaian ini menjadi batu loncatan penting bagi peningkatan mutu kampus.

"Dengan status Akreditasi Unggul, UPN Veteran Yogyakarta memegang modal kuat untuk meningkatkan mutu pendidikan, memperluas kerja sama nasional dan internasional, serta mendorong riset-riset yang berdampak global," ujarnya dalam acara media gathering bertajuk UPN Veteran Yogyakarta Menyapa Media, Kamis (21/11/2025).

Selaras dengan peningkatan kualitas akademik, Hendro mengatakan UPN juga memperkuat fondasi keamanan dan kenyamanan kampus melalui pembentukan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (PPK) periode 2025–2027. Langkah ini merupakan tindak lanjut atas Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024.

"Kami ingin menciptakan suasana ramah, aman, inklusif, setara, dan bebas dari kekerasan di kampus UPN ‘Veteran’ Yogyakarta, dan targetnya, melalui Satgas PPK ini kami bisa menurunkan tingkat kekerasan di kampus hingga mencapai nol atau bebas kekerasan," ungkapnya.

Selain itu, Hendro juga mengungkap bahwa keterbukaan informasi turut menjadi fokus utama kampusnya dalam memperkuat tata kelola. Tahun ini, kampus mencatat skor 94,7 pada tahap Self Assessment Questionnaire (SAQ) dalam rangkaian Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik oleh Komisi Informasi Pusat (KIP).

"Hasil ini membuka peluang besar bagi UPN untuk meraih predikat Badan Publik Informatif," ucapnya.

Sementara itu, Koordinator Kerja Sama dan Humas UPN “Veteran” Yogyakarta, Panji Dwi Ashrianto mengatakan tingginya minat calon mahasiswa turut mendorong peningkatan kebutuhan fasilitas kampus. Pihaknya terus mengakselerasi pembangunan sarana prasarana. Ia merinci sejumlah proyek yang telah dan sedang berlangsung, mulai dari pembangunan dua gedung parkir bertingkat, satu gedung perkuliahan tambahan, rencana pembangunan gedung kuliah baru pada 2026, hingga pembangunan Kampus Geosains di Gunungkidul.

"Sejalan dengan pertambahan mahasiswa baru, UPN ‘Veteran’ Yogyakarta terus meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai dan mendukung kegiatan perkuliahan," kata Panji.

Jogja Heritage Fun Run 2025 Resmi Diluncurkan

Tidak hanya menyampaikan ketercapaian kampus, dalam kesempatan ini, UPN Veteran Yogyakarta juga mengumumkan pelaksanaan Jogja Heritage Fun Run 2025 yang akan digelar Ahad (21/12/2025) sebagai bagian dari Dies Natalis ke-67. Kegiatan lari santai ini kembali hadir setelah edisi 2024 mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Hendro menegaskan nilai budaya yang diusung kegiatan ini. "UPN ‘Veteran’ Yogyakarta menunjukkan komitmennya yang teguh dalam menjaga dan melestarikan peninggalan warisan budaya bangsa. Melalui rute dalam Jogja Heritage Fun Run 2025 ini, peserta akan mendapatkan pemahaman lebih mengenai kekayaan budaya dan merasakan keistimewaan Kota Yogyakarta dari setiap sudutnya," ujarnya.

Ketua Penyelenggara, Atot Gunadharma, menyebutkan tema tahun ini adalah “Jogja Heritage Fun Run-Tiap Langkah Menjadi Cerita”, dengan rute yang akan melewati ikon-ikon bersejarah seperti Tugu Jogja, Malioboro, Benteng Vredeburg, Keraton Yogyakarta, hingga Pojok Beteng.

"Tahun ini kami mengajak peserta ke satu tempat yang belum banyak diketahui masyarakat, apalagi dari luar Kota Yogyakarta, sehingga itu menjadi rute kita," ungkap Atot.

Tersedia dua kategori, yaitu 5K dan 10K, dengan biaya pendaftaran masing-masing Rp 200.000 dan Rp 250.000. Peserta akan mendapatkan jersey, BIB number, tote bag, produk sponsor, medali finisher, water station, e-certificate, hingga kupon undian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement