Oleh : Arif Bimantara, S.Pi., M.Biotech. (Ketua Prodi Bioteknologi UNISA Yogyakarta)
REPUBLIKA.CO.ID -- Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh privilege dari diberikan Allah SWT, sehingga proses penguatan iman seharusnya lebih mudah dibandingkan bulan lainnya. Di dalam Alquran bulan ini disebutkan hanya satu kali yaitu di Surat Al Baqarah ayat 185. Pada bagian akhir ayat tersebut artinya adalah "…. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."
Kata mencukupkan bilangan pada ayat tersebut bermakna ibarat bulan ini adalah suatu program, maka kita akan lulus jika menyelesaikan harinya. Pada lanjutan ayat tersebut, makna mengagungkan Allah SWT menitikberatkan pada bagaimana kita menjaga hati untuk tetap mengagungkan-Nya di atas segalanya selama kurang lebih 30 hari berpuasa. Pengagungan Allah SWT dapat kita wujudkan dengan kesyukuran karena menyadari akan ciptaan-Nya yang luar biasa yang pasti melekat pada setiap diri manusia.
Bagian terkecil penyusun tubuh seluruh manusia adalah sel. Di dalamnya terdapat suatu 'otak' yang memberikan instruksi kepada sel yang disebut sebagai DNA. DNA bekerja setiap saat dan menjadi penentu bagaimana kehidupan kita akan berjalan, bahkan dapat menjadi penentu nyawa seseorang.
Bayangkan jika DNA di sel usus kita rusak sehingga tidak bisa memberikan instruksi untuk menghasilkan enzim pencernaan. Maka semewah apa pun makanan yang kita konsumsi tidak akan ada manfaatnya. Bayangkan jika DNA di sel paru-paru rusak sehingga tidak ada instruksi untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Maka tubuh kita akan lemas seketika karena kekurangan suplai oksigen.
Mekanisme pemberian instruksi tersebut sangatlah rumit dan dikoordinasikan oleh DNA yang berukuran nano. DNA memiliki lebar 2 nanometer dengan panjang rata-rata 2 meter dalam setiap sel manusia. Manusia memiliki kurang lebih 100 triliun sel, sehingga jika seluruh DNA suatu individu digabungkan akan menghasilkan untai DNA sepanjang 200 miliar kilometer.
Jika jarak bumi dan matahari adalah 148 juta kilometer, maka panjang DNA manusia lebih dari 1.000 kali jarak perjalan dari bumi ke matahari. DNA terdiri dari 3 miliar urutan molekul yang lebih kecil lagi yang disebut sebagai basa nitrogen.
Kesalahan satu urutan saja dapat mengakibatkan berakhirnya hidup seseorang. Namun Allah SWT telah mengatur dengan sempurna bahkan menciptakan perangkat perbaikan yang memperkecil kemungkinan kesalahan urutan DNA hingga 1 per 1 miliar basa nitrogen.
Keberadaan DNA tersebut merupakan bukti nyata kecintaan Allah SWT kepada manusia. Begitu besarnya cinta Allah SWT kepada manusia karena walau jarang disadari, Allah SWT telah menciptakan dan mengatur proses-proses molekuler dengan sempurna untuk seluruh manusia tak peduli seberapa banyak dosa yang pernah dilakukannya.
Dengan menyadari kecintaan Allah SWT pada kita dan begitu dekatnya dengan kita, hendaknya kita senantiasa mengingat-Nya. Kesadaran akan kecintaan Allah SWT yang begitu besar kepada manusia akan mampu memotivasi kita untuk senantiasa memprioritaskan-Nya di atas segalanya.
Pada akhir Surat Al Baqarah ayat 185 di atas bermakna Ramadhan akan menjadikan manusia menjadi hamba yang pandai bersyukur. Tujuan akhir Ramadhan ini adalah kita akan menjadi pribadi yang akan selalu memprioritaskan Allah SWT di atas segalanya hingga akhirnya kita menjadi penuh kesyukuran karena telah menjalaninya. Dengan lebih mensyukuri segala cinta Allah SWT kepada manusia, kita akan lebih mudah untuk memprioritaskan-Nya di atas segalanya.