REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Kepala Polri (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan potensi kecelakaan lalu lintas saat momen Lebaran di wilayah Jawa Timur (Jatim), termasuk pada arus mudik. Berkaca pada pengalaman tahun lalu, angka kecelakaan lalu lintas masih terbilang tinggi.
Berdasarkan hasil evaluasi lalu lintas pada 2023, Kapolri mengatakan, Jatim merupakan daerah dengan angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) tertinggi secara nasional. Hal itu menjadi perhatian menghadapi arus mudik Lebaran.
“Wilayah Jatim ini menjadi salah satu tujuan utama mudik, di mana kita pesankan karena memang dari hasil evaluasi 2023 angka lakanya agak lebih tinggi dibanding wilayah lain,” kata Kapolri, saat meninjau kesiapan Terminal Purabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (4/4/2024).
Mengacu data analisis dan evaluasi laka lantas Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim, pada 2023 terdata 31.973 kejadian laka lantas. Kejadian laka lantas ini mengakibatkan 5.239 korban meninggal dunia, 364 korban luka berat, dan 42.972 korban luka ringan.
Khusus periode Lebaran 2023 atau saat pelaksanaan Operasi Ketupat, dilaporkan terdata 1.118 kasus laka lantas, yang mengakibatkan 169 korban meninggal dunia, 13 korban luka berat, dan 1.707 korban luka ringan.
Kapolri berharap pada momen Lebaran 2024 ini angka laka lantas di wilayah Jatim bisa ditekan. Ia berpesan kepada Kapolda Jatim dan jajarannya untuk benar-benar menjaga keselamatan pemudik. “Kami ingatkan untuk betul-betul menjaga keselamatan para pemudik, baik yang menggunakan kendaraan pribadi, yang menggunakan kendaraan angkutan (umum),” ujar dia.
Terkait hal itu, Kapolri mengimbau jajaran kepolisian di Jatim meningkatkan sosialisasi ke daerah-daerah, terutama di titik rawan laka lantas. Petugas kepolisian bisa mengingatkan para pemudik untuk selalu berhati-hati dalam perjalanan, termasuk mengecek kesiapan kendaraan, serta beristirahat saat merasa lelah. Diharapkan hal itu dapat meminimalkan potensi laka lantas.