REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL — Kalurahan Ngeposari di Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dibentuk menjadi Kampung Siaga Bencana (KSB). Pembentukan KSB diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana dan meminimalkan risikonya.
Kepala Dinas Sosial DIY Endang Patmintarsih mengatakan, pembentukan KSB ini mendorong peran serta dan kesiapsiagaan masyarakat di daerah yang memiliki kerawanan bencana. Kesiapsiagaan ini dinilai penting untuk meminimalkan risiko bencana.
“Pembentukan KSB melibatkan 60 personel dari unsur masyarakat dan Kalurahan Ngeposari. Kegiatan ini bersumber dari APBN Kemensos dan lumbung sosial, berjumlah Rp 245 juta,” kata Endang.
Endang mengatakan, Ngeposari merupakan KSB ke-13 di Kabupaten Gunungkidul dan ke-67 di Provinsi DIY. Ia berharap nantinya makin banyak KSB di Gunungkidul. “Saya berharap nanti Bapak Bupati dapat melakukan pembentukan KSB lain, yang didanai dari APBD,” ujar dia.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengatakan, Kalurahan Ngeposari berada di wilayah perbukitan, sehingga dinilai rawan terdampak bencana, seperti angin kencang. Saat pengukuhan KSB, dilakukan juga simulasi bencana angin kencang, dengan skenario sejumlah pohon tumbang, di mana ada yang menutup akses jalan. Saat simulasi diperagakan banyaknya korban dan langkah sigap dalam melakukan penanganan dampak bencana itu.
Dengan pembentukan KSB, Bupati berharap masyarakat dapat lebih memahami potensi bencana dan bersiap siaga mengantisipasinya. “Pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) ini sebagai wujud penyadaran masyarakat dalam menghadapi bencana,” kata dia, Rabu (1/5/2024).
Bupati mengatakan, wilayah Kabupaten Gunungkidul rawan terdampak sejumlah bencana, seperti banjir, longsor, angin kencang, juga kekeringan. Dengan pembentukan KSB, kata dia, diharapkan risiko bencana dapat ditekan.
“Mitigasi bencana sangat penting. Ada perubahan pola penanganan bencana, tidak hanya cepat, tapi juga ada langkah preventif. Semoga pembentukan KSB dapat memberikan kemanfaatan yang optimal,” kata Bupati.