Senin 29 Jul 2024 15:37 WIB

Klitih Teror Warga Yogyakarta, Polisi: Kejahatan Jalanan Rusak Masa Depan Anak

Orang tua diminta perketat pergaulan anak-anaknya agar tidak terlibat klitih.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Karta Raharja Ucu
5 Faktor Penyebab Klitih di DIY
Foto: republika.co.id
5 Faktor Penyebab Klitih di DIY

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Polresta Yogyakarta mengingat kepada warga khususnya di Kota Yogyakarta untuk melindungi anak dari bahaya kejahatan jalanan atau yang dikenal sebagai klitih di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebab, seringkali anak terlibat kejahatan jalanan, baik itu menjadi korban maupun menjadi pelaku.

Terlebih, baru-baru ini seorang mahasiswa meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan karena menghindari pelaku yang membawa senjata tajam (sajam) di Jalan Kusumanegara, Kota Yogyakarta. Kasi Humas Polresta Yogyakarta, Sujarwo mengatakan, kejahatan jalanan merusak masa depan anak. Untuk itu, anak perlu dilindungi, utamanya orang tua yang memiliki peran penting mencegah anak terlibat kejahatan jalanan.

Baca Juga

“Masa depan anak kita adalah tanggung jawab kita bersama,” kata Sujarwo dalam keterangannya, Jumat (26/7/2024).

Sujarwo juga mengingatkan agar tidak membiarkan anak terpengaruh teman yang mengajak melakukan hal-hal negatif. “Mari kita ajari mereka nilai-nilai kebaikan, dan ajak mereka untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif,” ucapnya.

Seperti diketahui, mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta. Mahasiswa bernama Ulfiyah Fadhilah Abdul (21 tahun) mengalami kecelakaan saat berboncengan menggunakan sepeda motor dengan temannya di Jalan Kusumanegara, Sabtu (20/7/2024).

Kecelakaan tersebut terjadi setelah menghindari pembawa senjata tajam (sajam) yang mencegat motor yang ditumpanginya. Polresta Yogyakarta menyebut ada dua orang yang mencegat korban di saat melewati Jalan Kusumanegara, di mana salah satu dia ntaranya mengayunkan sajam. Akibat kecelakaan tersebut, Ulfiyah mengalami luka serius di bagian kepala hingga akhirnya meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement