REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas AKPRIND indonesia (Akprind University) yang diketuai oleh Dr. Suwanto Raharjo, S.Si., M.Kom (Universitas AKPRIND indonesia) dan beranggotakan Prof. Dr. Okid Parama Astirin, M.S (Universitas Sebelas Maret) dan Maria Regina Nansi, S.Si, S.M., M.BA. (Universitas AKPRIND indonesia) melaksanakan program pengabdian masyarakat yang bertema 'Penerapan Enviroment Oriented Cost Management (EoCM) berbasis Green Economy dalam Upaya Perbaikan Proses Produksi dan Lingkungan pada UD Widodo Aksesoris' dengan UD Widodo Aksesoris. Program ini merupakan hibah dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan kelompok skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat.
Pemerintah Desa Modalan telah menetapkan tiga komoditas unggulan desa sektor industri dan ekonomi kreatif untuk dikembangkan di Desa Modalan yaitu aksesoris logam, batik, dan keramik. Pemilihan teknologi dengan industri logam khususnya aksesoris pengantin dan perhiasan.
Di samping itu industri kecil aksesoris logam dan tembaga di Desa Modalan merupakan industri mitra Universitas AKPRIND Indonesia bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul dalam hal teknologi proses tembaga platting, kuningan platting, emas platting dan digitalisasi pemasaran dari industri kecil.
Unit usaha pelapisan logam, tembaga, nikel, khrom, gold UD Widodo Keemasan Keemasan dengan penyerapan tenaga kerja 38 orang, jumlah produksi 7.719 buah per bulan dan nilai produksi Rp 344.751.000 per bulan.
Enviroment Oriented Cost Management (EoCM) untuk UD Widodo Keemasan merupakan manajemen biaya berorientasi lingkungan bertujuan untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan untuk perbaikan kinerja lingkungan, ekonomi dan organisasi. Pemilihan industri logam aksesoris di Desa Modalan bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri agar tetap eksis dan mampu berkembang.
Di samping itu klaster industri kecil perhiasan di Bantul merupakan industri mitra Universitas AKPRIND Indonesia dan Universitas Sebelas Maret bekerja sama dengan industri kecil perhiasan UD Widodo Keemasan Keemasan dalam hal teknologi proses perak, emas platting, anodizing penerapan Enviroment Oriented Cost Management (EoCM) berbasis Green Economy.
Pemilihan teknologi pelapisan aksesoris merupakan kebutuhan yang sangat diperlukan serta aspek pemasaran masih dilakukan secara tradisional dengan menunggu pemesanan dari berbagai kalangan industri aksesoris.
Perkembangan industri perhiasan yang terdapat di Desa Modalan Kabupaten Bantul telah memberikan kontribusi inti daerah yaitu peningkatan perekonomian masyarakat serta operasi industri kecil secara keseluruhan harus menjamin sistem lingkungan alam. Efisiensi bahan dan energi dalam pemanfaatan dan pemrosesan akan menghasilkan keunggulan kompetitif dan manfaat ekonomi sesuai dengan Riset Unggulan Universitas AKPRIND Indonesia dengan skim Inovasi Teknologi Tepat Guna dan Rekayasa lingkungan.
Tujuan program yang dilakukan adalah untuk mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat secara Enviroment Oriented Cost Management (EoCM) berbasis Green Economy dan penerapan teknologi tepat guna dan lingkungan yang juga untuk mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) 2, 3, 5 dan 7.