REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas AKPRIND Indonesia berhasil mendapatkan pendanaan dari Program Bantuan Luaran Prototipe Tahun 2024 yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Program ini mendukung riset dan pengembangan prototipe yang bertujuan untuk menciptakan solusi berkelanjutan bagi tantangan energi dan lingkungan. Salah satu program yang didanai adalah riset berjudul "Instalasi BIOSAM dan Bio-Slurry dalam Upaya Mendapatkan Green Energy dari Sampah Organik" dengan tim peneliti yang diketuai oleh Dr. Dra. Suparni Setyowati Rahayu, M.Si, dengan anggota Prof. Dr. Anak Agung Putu Susastriawan, S.T., M.Tech., serta Dr. Samuel Kristiyana, S.T., M.T.
Program ini berfokus pada pengembangan prototipe instalasi BIOSAM, yang mengubah sampah organik menjadi energi terbarukan dalam bentuk biogas, serta menghasilkan bio-slurry sebagai pupuk organik. Dengan pemanfaatan instalasi ini, diharapkan sampah organik dapat dikonversi menjadi sumber energi ramah lingkungan yang sekaligus berpotensi mengurangi emisi karbon. Selain menghasilkan biogas, BIOSAM menghasilkan bio-slurry yang memiliki potensi sebagai pupuk organik berkualitas tinggi untuk pertanian berkelanjutan.
Ketua Tim, Dr. Dra. Suparni Setyowati Rahayu, M.Si, menyatakan, program ini merupakan langkah nyata dalam mendorong pemanfaatan sampah organik sebagai sumber energi alternatif dan solusi lingkungan, sesuai dengan prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan. "Kami berharap program ini dapat menjadi model bagi masyarakat luas dan membantu meningkatkan ketahanan energi serta memperbaiki kualitas lingkungan," katanya dalam siaran pers, Ahad (27/10/2024).
Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Universitas AKPRIND Indonesia yang berperan aktif dalam riset dan pengembangan prototipe. Partisipasi mereka akan terekognisi dalam mata kuliah yang terkait, sehingga memberi nilai tambah bagi akademik mahasiswa sekaligus memperkuat keterlibatan mereka dalam solusi nyata untuk masyarakat.
"Kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, serta Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, atas dukungan dan pendanaan yang diberikan. Bantuan ini sangat berarti dalam upaya kami mempercepat proses pengembangan dan implementasi prototipe instalasi BIOSAM, serta meningkatkan kapasitas penelitian yang diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat luas," tutur Suparni.
Dukungan yang diberikan oleh Kemendikbudristek dalam Program Bantuan Luaran Prototipe ini memungkinkan langkah akademisi dalam menjawab tantangan nasional, salah satunya kebutuhan akan energi terbarukan. Prototipe yang dikembangkan ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat dalam bentuk energi bersih, serta mendorong praktik pertanian berkelanjutan melalui pemanfaatan bio-slurry.