Sabtu 16 Nov 2024 23:54 WIB
Debat Pilkada Yogyakarta

Paslon Nomor 2 Hasto-Wawan akan Bawa Truk Sampah Saat Kampanye Akbar

Sampah menjadi masalah yang sangat serius di Yogyakarta.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Karta Raharja Ucu
Foto udara tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta. Persoalan sampah masih menjadi isu utama di debat Pilkada Yogyakarta 2024.
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Foto udara tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta. Persoalan sampah masih menjadi isu utama di debat Pilkada Yogyakarta 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA  -- Pasangan calon (paslon) nomor urut 2 dalam Pilkada Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo dan Wawan Hermawan menyebut akan menggelar kampanye akbar pada Ahad (17/11/2024). Meski begitu, kampanye akbar ini tidak akan digelar dengan mengumpulkan banyak massa di satu lokasi.   

Hasto menyebut, pihaknya justru akan mengumpulkan sampah, dan mengerahkan truk untuk mengangkut sampah. Hal ini disampaikan Hasto dalam debat publik kedua calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta, menyinggung persoalan sampah yang masih menjadi pekerjaan rumah besar di Kota Yogyakarta.

“Sampah menjadi masalah yang sangat serius di Yogyakarta, dan pasangan kami besok pagi diberi kesempatan oleh KPU untuk kampanye akbar. Kami tidak akan mengumpulkan manusia di Alun-alun atau di lapangan, tapi kami akan mengumpulkan sampah, dan mengerahkan truk untuk ngangkut sampah itu menuju tempat pengolahan,” kata Hasto dalam debat publik kedua calon wali kota dan calon wakil wali kota Yogyakarta, Sabtu (16/11/2024) malam.

Selain sampah, Hasto juga menyebut rumah kumuh masih banyak di Kota Yogyakarta. Bahkan, pihaknya mencatat masih ada sekitar 1.800 rumah kumuh di Kota Yogyakarta.

Hasto menegaskan, untuk mengatasi rumah kumuh ini tidak perlu menunggu APBD maupun APBN. Namun, paslon nomor urut 2 itu memiliki visi misi untuk mengatasi rumah kumuh dengan cara gotong royong.

“Pengalaman saya jadi Bupati Kulon Progo tidak harus menunggu APBD dan APBD. Kita bisa gotong royong, bedah rumah itu bisa kita lakukan. Insya Allah rumah yang kumuh masih ada 1.800 di Kota Yogyakarta. Insya Allah dengan gotong royong, akan kita selesaikan juga dalam waktu yang secepat-cepatnya, tidak harus nunggu APBD maupun APBN,” ucap Hasto.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta menyebut telah menyiapkan lokasi untuk kampanye terbuka Pilkada 2024. Ada dua lokasi yang sudah disiapkan yakni di Stadion Kridosono dan Mandala Krida.

Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsya Aryo Samudro mengatakan, dua lokasi tersebut dipilih karena merupakan fasilitas publik milik pemerintah yang bisa digunakan untuk kampanye terbuka.

Harsya menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan tim dari masin-masing pasangan calon (paslon) yang berkontestasi dalam Pilkada Kota Yogyakarta 2024. Untuk paslon nomor 1, katanya, sudah menyampaikan izin ke Polresta Yogyakarta untuk rencana kampanye terbuka pada 23 November di Mandala Krida.

“Paslon lainnya belum ada informasi apakah akan menggunakan metode kampanye terbuka atau tidak,” kata Harsya dalam keterangannya belum lama ini.

Harsya menuturkan, sesuai aturan Polri, paslon paling lambat menyampaikan permohonan izin kampanye terbuka pada H-7. Pihaknya pun siap melayani paslon dalam tahapan kampanye terbuka.

“Kami siap melayani paslon dalam tahapan kampanye terbuka dengan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan di Kota Yogyakarta, seperti Polresta, dinas kesehatan, damkar, Satpol PP dan lainnya,” ungkap Harsya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement