REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aliansi mahasiswa lintas perguruan tinggi se-Yogyakarta menggelar aksi Kamisan di kawasan Tugu Golong Gilig, Yogyakarta, pada Kamis (29/5/2025) sore. Aksi ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menunjukkan solidaritas terhadap Argo, seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Selain itu, aksi ini juga bertujuan untuk mengawal proses penegakan hukum terhadap pelaku kecelakaan serta menyuarakan kritik terhadap kondisi ketimpangan ekonomi yang terjadi di Indonesia.
Asghar Maulana, selaku koordinator aksi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian antar sesama mahasiswa.
"Aksi ini adalah aksi solidaritas untuk kawan kita Argo. Ini adalah wujud kepedulian kita antar sesama mahasiswa. Dengan aksi ini, kami ingin mengawal kasus ini dan agar masyarakat secara luas mengetahui peristiwa ini," ujar Asghar Maulana di sela-sela aksi.
Dalam orasi yang disampaikan, para mahasiswa menyoroti respons yang dinilai lamban dari pihak UGM sebagai institusi pendidikan dalam menyikapi kasus yang menimpa mahasiswanya. Mereka juga mempertanyakan kinerja aparatur kepolisian dalam memproses penegakan hukum terkait kecelakaan yang dialami Argo di Jalan Palagan pada Sabtu (24/5/2025) lalu.
Lebih lanjut, Asghar mengungkapkan kekhawatiran mahasiswa terkait potensi impunitas dalam kasus ini.
"Menurut saya, penetapan tersangka itu karena situasi yang membuat polisi untuk menersangkakan orang yang terlibat, mungkin karena berita ini viral. Jadi, anak orang kaya itu tidak bisa seenaknya dengan hartanya membeli hukuman. Jadi, kita harus mengawal dan menggugat baik pihak UGM maupun kepolisian agar bisa memberikan keadilan," kata Asghar.
Tidak hanya fokus pada kasus kecelakaan, aksi Kamisan ini juga mengangkat isu ketimpangan ekonomi dan kegagalan pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai. Asghar menyoroti fenomena antrean panjang dan desak-desakan dalam sebuah acara job fair sebagai indikasi permasalahan yang lebih besar.
"Ini kemarin ada berita dari USS Feeds yang saya lihat, tentang banyak sekali orang-orang di Indonesia yang butuh pekerjaan hingga mereka kemarin ada job fair hingga sampai berdesak-desakan. Ini adalah bentuk kegagalan pemerintah dalam memperbaiki sistem ekonomi," kata Asghar.
Aksi Kamisan ini berlangsung dengan damai dan diikuti oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta. Mereka membawa berbagai macam poster dan spanduk yang berisi tuntutan keadilan untuk Argo serta kritik terhadap kondisi ekonomi dan penegakan hukum di Indonesia. Aksi ini menjadi pengingat akan peran aktif mahasiswa dalam mengawal isu-isu sosial dan keadilan di masyarakat.