
Oleh : Prof Ema Utami (Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Amikom Yogyakarta)
REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu topik hangat di bidang ekonomi pada pertengahan tahun 2025 adalah lonjakan tajam harga Bitcoin. Berdasarkan sejumlah sumber berita, nilai Bitcoin kembali mencatatkan rekor baru, yakni mencapai Rp. 1,95 miliar per Bitcoin pada 14 Juli 2025.
Sejak awal tahun, harga Bitcoin telah mengalami kenaikan sekitar 27 persen, didorong oleh berbagai faktor, termasuk langkah pemerintah Amerika Serikat dalam mendorong legalisasi aset digital, termasuk Bitcoin. Sebagai salah satu bentuk implementasi teknologi blockchain yang paling sukses hingga saat ini, Bitcoin terus menarik perhatian pelaku pasar dan pengambil kebijakan.
Teknologi blockchain secara sederhana dapat dipahami sebagai mekanisme pencatatan data yang bekerja layaknya buku besar (ledger) yang tersebar di banyak titik (terdesentralisasi), sehingga bersifat transparan dan sulit dimanipulasi. Penerapan teknologi blockchain di berbagai bidang pun terus mengalami peningkatan. Di sisi lain lonjakan penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai bentuk, termasuk potensi penyalahgunaannya untuk pemalsuan data dan identitas semakin memicu perhatian lebih besar pada teknologi blockchain. Solusi berbasis blockchain yang mampu memastikan kebenaran data dan merekam jejak proses secara transparan, kini dipandang penting di tengah era yang penuh keraguan dan disinformasi.
Luasnya potensi implementasi teknologi blockchain menghadirkan peluang sekaligus tantangan besar dalam pengembangannya. Universitas Amikom Yogyakarta, dengan 16 program studi yang dimilikinya, memiliki peluang besar untuk turut menggali potensi, mengembangkan, dan menerapkan teknologi berbasis blockchain. Kolaborasi lintas program studi dalam pengembangan dan penerapan teknologi ini sangat mungkin untuk diwujudkan dalam bentuk tridarma perguruan tinggi. Untuk itu dukungan dari seluruh pemangku kepentingan terutama dari dalam kampus perlu menjadi perhatian tersendiri.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Amikom Yogyakarta juga menaruh perhatian pada perkembangan teknologi blockchain sebagai bagian dari upaya pencapaian visi institusi. Kolaborasi penelitian lintas program studi dapat menjadi pendekatan strategis untuk menghadirkan solusi inovatif berbasis blockchain. Dorongan kepada dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian berbasis blockchain yang relevan dengan bidang keilmuannya perlu terus ditingkatkan guna menjawab berbagai permasalahan nyata di masyarakat yang terus meningkat.
Sebagai perguruan tinggi yang dikenal unggul di bidang ekonomi kreatif dan teknologi informasi, Universitas Amikom Yogyakarta mengajak lulusan sekolah menengah atas atau sederajat untuk bergabung dan mengembangkan ide-ide kreatif, termasuk di ranah teknologi blockchain. Saat ini, Universitas Amikom Yogyakarta masih membuka pendaftaran mahasiswa baru Gelombang 3 hingga tanggal 28 Agustus 2025, informasi lebih lanjut dapat diakses melalui laman resmi: http://pmb.amikom.ac.id/id.
Di tengah pesatnya kemajuan AI dan meningkatnya tantangan digital, teknologi seperti blockchain menawarkan harapan baru bagi transparansi, keamanan, dan keadilan digital. Dengan semangat inovasi dan kolaborasi lintas bidang, Universitas Amikom Yogyakarta mendorong generasi muda untuk tidak sekadar mengikuti perkembangan zaman, tetapi menjadi bagian dari perubahan itu sendiri melalui pendidikan yang relevan, kreatif, dan berdampak. Masa depan teknologi berada di tangan generasi yang berani menciptakan solusi nyata bagi masyarakat.
Teknologi yang dibangun di atas prinsip transparansi, keadilan, dan akuntabilitas seperti blockchain, akan membawa manfaat besar jika digunakan dengan niat dan tujuan kebajikan. Hal tersebut seperti apa yang diisyaratkan dalam ayat panjang dari AL Baqarah 177, “Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan shalat; menunaikan zakat; menepati janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” Wallahu a’lam.