Senin 25 Aug 2025 16:34 WIB

Sumur Minyak Warga yang Terbakar di Blora akan Ditutup dengan Cara Disemen

Setelah sepekan terbakar, kobaran api di sumur dipadamkan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Kobaran api dari kebakaran sumur minyak rakyat di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (18/8/2025). Kebakaran yang bersumber dari sumur minyak rakyat tersebut sudah berlangsung sejak Ahad (17/8/2025) dan mengakibatkan tiga orang dinyatakan meninggal dunia serta 50 kepala keluarga dievakuasi untuk meninggalkan lokasi kejadian.
Foto: ANTARA FOTO/Azi
Kobaran api dari kebakaran sumur minyak rakyat di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (18/8/2025). Kebakaran yang bersumber dari sumur minyak rakyat tersebut sudah berlangsung sejak Ahad (17/8/2025) dan mengakibatkan tiga orang dinyatakan meninggal dunia serta 50 kepala keluarga dievakuasi untuk meninggalkan lokasi kejadian.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Agus Sugiharto, mengatakan sumur minyak ilegal yang terbakar di Dusun Gendono, Desa Gandu, Bogorejo, Kabupaten Blora, akan ditutup menggunakan semen. Setelah sepekan terbakar, kobaran api di sumur tersebut akhirnya berhasil dipadamkan, Sabtu (23/8/2025).

"Ini secara teknis, Pertamina ada rencana untuk sumurnya itu di-cementing," ungkap Agus kepada Republika ketika ditanya perihal penanganan lanjutan terhadap sumur minyak ilegal yang sempat terbakar di Dusun Gendono, Senin (25/8/2025). 

Baca Juga

Dia menambahkan, hingga kini tim teknis Pertamina masih melakukan pengamatan di TKP. Mereka memeriksa apakah masih ada minyak atau gas keluar dari lubang sumur.

"Tapi pengamatan hari ini, tadi pagi, insya Allah sudah aman. Tinggal nanti ditutup, di-cementing sumurnya, supaya tidak membahayakan masyarakat lagi," kata Agus. 

Agus mengatakan, saat ini Polres Blora juga masih menyelidiki dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah warga terkait insiden kebakaran sumur minyak di Dusun Gendono. Sebab ada dugaan bahwa kegiatan pengeboran dan penambangan di sumur minyak ilegal di sana disokong oknum-oknum. 

"Kemarin kan Polres juga sudah sampai ke sana; cukong-cukongnya itu siapa? Ini kan semua harus dihentikan," ujar Agus. 

Menurut Agus, pihaknya belum mengetahui ke mana hasil dari sumur minyak ilegal, tak hanya di Blora, tapi juga wilayah lain di Jateng, dijual. "Yang jelas kan tidak ke Pertamina," ucapnya. 

Imsiden terbakarnya sumur minyak di Dusun Gendono, menurut Agus harus menjadi pembelajaran bagi masyarakat. "Kemarin sudah disampaikan Pak Bupati Blora, sudah kesepakatan Forkopimda Blora, dan saya juga sudah ada surat edarannya, pokoknya mulai dari desa, kecamatan, polsek, polres, koramil, kodim, semuanya sudah sepakat tidak ada lagi pemboran sumur migas ilegal oleh masyarakat," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement