Kamis 25 Sep 2025 17:59 WIB

Mengobati Rindu Jajanan Masa Lalu di Pasar Kangen Yogyakarta

Sebanyak 155 tenant menyediakan kuliner legendaris yang berbeda-beda.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Suasana pengunjung di Pasar Kangen 2025.
Foto: Wulan Intandari/ Republika
Suasana pengunjung di Pasar Kangen 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, Pasar Kangen. Mendengar namanya saja sudah cukup membuat kepala penuh bayangan jajanan tempo dulu mulai dari serabi hangat di atas tungku, semangkuk jenang legit yang mengepul, hingga jajanan jadul lainnya yang kini semakin sulit ditemukan di era kehidupan masyarakat modern saat ini.

Bukan sekadar acara kuliner, Pasar Kangen 2025 yang mengusung tema “Nandur apa sing dipangan, mangan apa sing ditandur (Menanam Apa yang Dimakan, Memakan Apa yang Ditanam)” itu kembali hadir sebagai ruang nostalgia yang dinantikan banyak orang. Bahkan tak hanya bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, banyak pendatang rela datang jauh-jauh untuk membeli makanan-makanan jadul yang dijajakan oleh para pedagang. Event ini merupakan event tahunan yang rutin diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) sejak pertama kali digelar pada 2007.

Tahun ini, sebanyak 155 tenant terpilih untuk berpartisipasi di Pasar Kangen yang sudah berlangsung sejak 18 hingga 24 September 2025. Masing-masing menghadirkan kuliner legendaris yang berbeda-beda. Salah satu kekuatan Pasar Kangen adalah kemampuannya menyulap rindu menjadi nyata.

Setiap makanan punya latar belakang dan setiap stan punya narasi yang menarik perhatian pengunjung. "Kegiatan ini memang ditujukan untuk mengenalkan jajanan khas tempo dulu dan meningkatkan daya saing dan ekonomi para pedagang jajanan tersebut," ujar Kepala TBY, Purwiati, Rabu (24/9/2025).

photo
Suasana pengunjung di Pasar Kangen 2025. - (Wulan Intandari/ Republika)

Saat Republika berkunjung ke lokasi, pengunjung Pasar Kangen membludak. Suasana riuh ramai menyambut siapa pun yang melangkah ke kawasan TBY selama sepekan terakhir. 

Sejak dibuka pada 18 September, jumlah pengunjung terus bertambah. Antrean terlihat mengular di depan stand-stand favorit. Lapak-lapak kuliner meluber hingga ke luar jalanan, menjadikan event ini dipadati lautan manusia.

Menariknya lagi, Pasar Kangen tak hanya dipenuhi oleh orang tua yang ingin bernostalgia. Banyak anak muda bahkan Gen Z ikut larut dalam euforia jajanan jadul, mencicipi makanan yang mungkin hanya mereka dengar dari cerita orang tua atau tonton di film lama.

Setiap pengunjung punya alasan tersendiri untuk datang, namun benang merahnya tetap sama yakni rindu akan suasana dan rasa masa lalu. Seperti yang disampaikan oleh Fany yang mengaku penasaran dengan makanan tempo dulu.

"Saya penasaran dengan jajanan tempo dulu, tadi sudah keliling dan ternyata rasanya tak kalah enak," ucap Fany saat berbincang dengan Republika.

photo
Suasana pengunjung di Pasar Kangen 2025. - (Wulan Intandari/ Republika)

Sementara pengunjung lainnya, Ari juga menyampaikan hal senada. Ia sengaja meluangkan waktu bersama keluarga untuk menikmati makanan jadul yang sudah sulit ia temukan.

"Beberapa sudah jarang ditemukan, tadi nyobain mie pentil, apem beras, cucur jadul dan masih banyak lagi. Lumayan krodit tapi suasana seperti inilah yang membuat nostalgia terhadap makanan jadul semakin hidup," kata Ari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement